Kembalinya Tradisi Tim-Tim Elite

KURANG dari satu bulan seusai merayakan rekor gelar juara Seri A lima kali secara beruntun, Juventus kembali berpesta setelah merengkuh gelar juara Coppa Italia ke-11.

Minggu (22/5), mereka menekuk AC Milan 1-0 di Stadion Olimpico, Roma.

Alvaro Morata, yang menggantikan Hernanes di babak kedua perpanjangan waktu, menjadi pahlawan kemenangan I Bianconeri untuk merengkuh gelar ganda (scudetto dan Coppa Italia) sekaligus menjadikan Juve sebagai tim Italia pertama yang mengawinkan titel itu dalam dua musim beruntun.

"Saya sangat senang dengan pertandingan ini karena bisa menghasilkan trofi kembali bagi Juventus. Namun, saya juga harus memuji permainan Milan yang membuat pertandingan ini jadi sulit buat kami," kata Morata.

Gol pemain asal Spanyol itu pada menit ke-110 juga menghadirkan duka bagi I Rossoneri karena menggagalkan ambisi mereka untuk kembali ke kompetisi Eropa musim depan.

Pemenang Coppa Italia berhak atas satu tiket ke Liga Europa.

Namun, karena Juve pasti berlaga di Liga Champions berkat scudetto, karcis itu diberikan kepada Sassuolo yang finis keenam di Seri A.

Bagi pelatih Milan Cristian Brocchi, kekalahan itu membuat nasibnya untuk tetap menangani tim musim depan terancam.

Punggawa Milan periode 2001-08 itu baru ditunjuk manajemen Il Diavolo jelang akhir musim untuk menggantikan Sinisa Mihajlovic.

"Dalam lubuk hati saya tentu ingin tetap bersama dengan Milan musim depan," tandas Brocchi.

Di hari yang sama, predikat double winner juga dirayakan Bayern Muenchen setelah menghabisi Borussia Dortmund di Olympiastadion, Berlin.

Kampiun Bundesliga itu mengangkat trofi DFB Pokal lewat adu penalti yang berakhir 4-3.

Ini sekaligus menjadi gelar perpisahan bagi pelatih the Bavarians Pep Guardiola.

Musim depan, eks juru taktik Barcelona itu akan mencari peruntungan baru di Liga Primer bersama Manchester City.

Gelar pertama

Di Inggris, Manchester United akhirnya meraih trofi perdana setelah ditinggal pensiun oleh Sir Alex Ferguson, 2013 lalu.

Minggu (22/5), 'Setan Merah' menang 2-1 atas Crystal Palace lewat drama perpanjangan waktu di Wembley.

Jason Puncheon membawa Palace unggul duluan pada menit ke-78, tapi langsung disamakan Juan Mata, 3 menit berselang.

Pada menit ke-110, Jesse Lingard, yang menggantikan Mata pada menit ke-90, membukukan gol kemenangan.

Gelar itu juga mengakhiri penantian 12 tahun MU setelah terakhir kali menjuarai Piala FA pada 2004 lalu.

Red Devils pun menyejajarkan diri dengan Arsenal sebagai klub tersukses di turnamen tertua di Inggris itu dengan 12 titel.

"Sungguh fantastis rasanya karena saya kini sudah memenangi piala di empat negara, tidak banyak pelatih yang bisa melakukannya," ujar pelatih United, Louis van Gaal.

Gelar itu tidak mengubah takdir mereka yang akan berlaga di Liga Europa, musim depan.

Namun, trofi itu menjadi berkah bagi West Ham United yang kelungsuran tiket kualifikasi kompetisi kelas dua Eropa karena finis di tempat ketujuh di klasemen Liga Primer. (AFP/Football Italia/R-4)