Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
JOACHIM Loew punya jasa luar biasa kepada Jerman dengan menyudahi 18 tahun puasa gelar turnamen mayor saat mempersembahkan trofi Piala Dunia 2014.
Bagi tim sekaliber Die Mannschaft, 18 tahun tanpa gelar merupakan penderitaan.
Setelah menduduki kursi pelatih sepeninggal Juergen Klinsmann seusai Piala Dunia 2006, Loew berhasil membuat dirinya sejajar dengan pelatih-pelatih timnas Jerman terdahulu yang mampu meraih gelar juara sejagat.
Tiga pelatih tim 'Panser' sebelumnya yang sukses memboyong trofi Piala Dunia ialah Sepp Herberger (1954), Helmut Schon (1974), dan Franz Beckenbauer (1990).
Loew kini berpeluang menyamai torehan Helmut Schon, satu-satunya pelatih Jerman yang mampu mengawinkan gelar juara Piala Eropa dengan Piala Dunia.
"Timnas Jerman tetap merupakan favorit dan kami ingin memenangi turnamen ini, itulah tujuan kami," kata Loew.
Selama hampir 10 tahun menangani Jerman, juru taktik modis itu sudah menjalani 127 pertandingan di berbagai ajang dan mengemas 85 kemenangan, 22 kali seri, dan 20 kali kalah.
Sebelum menjadi pelatih Jerman, Loew bukanlah nama yang familier di kalangan penggemar sepak bola.
Pasalnya, pria berusia 56 tahun itu memang tak pernah menjadi bagian dari klub tenar, baik sebagai pemain maupun sebagai pelatih.
Tidak mengherankan jika sebagian orang ragu saat ia ditunjuk sebagai suksesor Juergen Klinsmann.
Namun, perjudian itu berhasil dengan Jerman mengamankan posisi runner-up di Euro 2008 dan peringkat tiga Piala Dunia 2010.
Prestasi di Euro 2012 juga lumayan, yakni finis di empat besar sebelum menjadi juara dunia, empat tahun kemudian. (UEFA/Mag/R-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved