TIDAK seperti saat ditangani Josep Guardiola yang sangat identik ball possession dan tiki-taka, Barcelona bersama Luis Enrique memainkan sepak bola direct.
Keberadaan Luis Suarez dan Neymar yang mendukung Lionel Messi menyokong skema permainan ala sang entrenador itu.
Hasilnya Barcelona berpeluang untuk merebut treble winners musim ini, yakni La Liga, Copa del Rey (sudah memasuki babak final), dan Liga Champions.
Di Liga Champions, klub Catalan itu melangkah ke semifinal setelah menang 2-0 atas Paris Saint Germain (PSG) dan unggul agregat 5-1.
Neymar memborong dua gol pada menit ke-14 dan 34.
Dengan demikian, Neymar berhasil menandai seluruh empat pertandingannya lawan PSG dengan gol di setiap laga.
Neymar kini menjadi pemain pertama yang bisa bikin gol melawan sebuah tim yang sama di empat laga dalam semusim Liga Champions.
Dengan lima golnya dalam empat pertemuan kedua tim musim ini, Neymar sekarang sudah menjebol gawang PSG lebih banyak daripada pemain mana pun dalam sejarah Liga Champions.
Dengan tambahan dua gol kemarin, koleksi gol Neymar di Barca musim ini juga telah sampai ke angka 30.
Jumlah itu tepat dua kali lipat lebih banyak daripada golnya musim lalu.
Khusus bagi Enrique, itu menjadi pencapaian penting karena di awal musim Barca melakukan start dengan lambat.
"Ini krusial dengan gaya bermain kami. Anda bisa melihat itu di setiap pekan, ketika tim ini tidak cuma cakap dalam menyerang, tapi juga punya kepercayaan diri di semua wilayah di atas lapangan. Untuk bisa mencapai titik yang kami inginkan, kami butuh semua pemain tampil seperti itu."
Pelatih PSG Laurent Blanc menganggap kegagalan timnya di Liga Champions sebagai sebuah proses pembelajaran.
Menurut Blanc, Barcelona bisa dijadikan contoh untuk semua tim yang berambisi merebut trofi Liga Champions.
"Jika Ada mengikuti perkembangan Barcelona, Anda akan tahu harus sesabar apa untuk bisa memenangi Liga Champions," ucap Blanc di situs resmi UEFA.
"Berapa lama mereka meraihnya? Mereka jadi juara (untuk pertama kalinya) pada 1992 ketika berusia hampir 100 tahun. Saya tak mengatakan PSG harus menunggu selama itu. Namun, kami harus bersabar."