Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Saat City Mengekor Jejak sang Tetangga

Satria Sakti Utama
05/12/2017 06:01
Saat City Mengekor Jejak sang Tetangga
(AFP/Oli SCARFF)

MANCHESTER City seperti menduplikat kebiasaan Manchester United saat masih mendapatkan arahan dari pelatih legendaris, Sir Alex Ferguson.

Mereka kerap mencetak gol di saat-saat krusial untuk mengamankan kemenangan.

Itu bisa dilihat dari hasil tiga laga terakhir the Citizen, termasuk saat menang 2-1 atas West Ham United pada Minggu (3/12) malam.

Pada era Ferguson, kebiasaan tersebut sering kali dijuluki sebagai 'Fergie time'.

Gelandang serang David Silva kali ini menjadi aktor utama kemenangan City lewat golnya pada menit ke-83.

Sebelumnya, Raheem Sterling melakukan hal yang hampir serupa di dua laga lalu saat melawan Huddersfield dan Southampton.

"Saya mendengar tentang Fergie time. Saya tidak berada di sini pada periode itu, tapi tentu kami harus memilikinya. Pada akhirnya itu menunjukkan kami tidak pernah menyerah. Jadi, jika kami mengambil sesuatu dari Fergie time, itu suatu kebanggaan," jelas arsitek City, Josep Guardiola.

Saat menghadapi West Ham, sejatinya City sempat kesulitan di awal-awal laga.

The Hammers bahkan sempat mengejutkan fan City dengan gol Angelo Ogbonna di menit ke-44.

Seperti tidak ingin malu di depan pendukungnya, Guardiola pun mengubah strategi dengan menambah pemain penyerang.

Hasilnya, bek Nicolas Otamendi menyamakan kedudukan di menit ke-57 sebelum gol Silva memastikan kemenangan.

Berkat kemenangan itu, City semakin kukuh di puncak klasemen dengan 43 poin dari 15 laga, unggul 8 poin atas rival sekota mereka Manchester United.

Selain itu, kemenangan tersebut dimaknai sebagai rekor positif bagi City.

Mereka telah mengoleksi 13 kemenangan beruntun, menyamai rekor terbanyak Arsenal (2001/2002) dan Chelsea (2015/2016).

Sementara itu, manajer West Ham United David Moyes mengapresiasi anak asuhnya meski menelan kekalahan dari City.

Klaim Moyes itu memang cukup dapat dipertanggungjawabkan.

Manuel Lanzini dkk sukses membuat Manchester City berkeringat dingin sebelum memastikan kemenangan, 7 menit sebelum laga berakhir.

"Pada akhirnya Manchester City akan memaksa Anda untuk bertahan dan kami tidak cukup bagus dalam menjaga penguasaan bola. Namun, saya harus katakan pertahanan kami bagus," kata mantan arsitek Everton itu.

Kekalahan tersebut membuat Moyes untuk keempat kalinya gagal mempersembahkan kemenangan perdana bagi West Ham sejak debut pada 19 November.

West Ham pun kini semakin terperosok di jurang degradasi dengan hanya mengoleksi 10 poin dari 15 laga.

Belum menyerah

Arsitek Arsenal, Arsene Wenger, mengaku belum menyerah dalam perburuan gelar Liga Primer musim ini, sekali pun mereka defisit 15 poin dari pemuncak klasemen, Manchester City.

Kontras dengan juru taktik Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, yang sudah tidak tertarik lagi membahas gelar juara, 'sang Profesor' mengaku belum mau lempar handuk, bahkan meski timnya semakin tertinggal setelah dipermalukan Manchester United 1-3 Minggu (3/12).

"Saya bukan Pochettino. Saya Arsene Wenger. Saya di sini untuk bersaing sejauh saya bisa. Secara matematis kami masih punya peluang dan saya akan berjuang meraih kesempatan itu sampai akhir," tegas juru taktik asal Prancis itu.

The Gunners yang kali terakhir menjadi kampiun pada musim 2003-2004 saat ini masih tertahan di posisi kelima dengan 28 poin, unggul 3 angka atas Hotspur dan Burnley.

(AFP/AP/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya