Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
WAKIL Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon membuat jajak pendapat Pemilihan Presiden 2019 secara mandiri. Fadli tak puas dengan sejumlah hasil survei yang menempatkan Ketum Gerindra Prabowo Subianto di bawah Presiden Joko Widodo.
"Saya lagi bikin survei nih," kata Fadli saat ditemui usai persidangan musisi Ahmad Dhani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (23/4).
Fadli membuat survei via media sosial Twitter. Melalui akun @fadlizon, dia menuliskan judul "Jika pemilihan presiden dilakukan hari ini, siapa yang akan Anda pilih?" Warganet diberikan dua pilihan, Jokowi atau Prabowo.
Survei terebut dibuat Fadli selama enam jam mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Sebanyak 21.826 akun warganet telah berpartisipasi. Cuitan Fadli mendapat 774 komentar dan dibagikan ulang 1.600 kali.
Hal serupa pernah dilakukan Fadli pada Januari 2018. Kala itu, Jokowi memperoleh 55%, sedangkan Prabowo 45% dukungan warganet.
Kali ini, nilai Prabowo jauh mengungguli Jokowi dengan selisih 44 persen suara. Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu memperoleh 72 persen dukungan, sedangkan Jokowi 28 persen.
Fadli Zon menganggap survei di media sosial lebih terbuka ketimbang lembaga kajian survei konvensional. Dia juga tak percaya hasil survei Litbang Harian Kompas yang merilis elektabilitas Jokowi merangkak naik, ketimbang Prabowo yang menurun.
"Belum tentu semua survei independen, saya tidak mengatakan survei Kompas itu pesanan, tapi lihat metodologinya dan lain sebagainya," kata Fadli.
Alasan Fadli tak puas lantaran hasil survei menunjukkan elektabilitas Jokowi berada di angka 55,9%. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan enam bulan yang lalu hanya 46,3%.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo sebesar 14,1%. Angka itu turun dari sebelumnya mencapai 18,2%.
Fadli menyebut metode veriabel pertanyaan pada survei menentukan jawaban masyarakat. Akhirnya, hasil jajak pendapat bisa ditebak.
Wakil Ketua DPR itu menganggap hasil survei ini biasa. Pasalnya, pemenang kontestasi pemilihan presiden baru dapat dipastikan tahun depan.
"Nanti pada waktunya tentu akan ada kontestasi yang sesungguhnya dan rakyat yang menentukan dan itu masih tahun depan," ujar dia.
Fadli optimistis Prabowo mampu mendongkrak elektabilitasnya dan menang di Pilpres 2019. Apalagi, kata dia, banyak janji-janji Jokowi yang belum terealisasi.
"Saya menemui juga kemarin di Sumut (Sumatra Utara). Rata-rata sama, merasakan kesulitan-kesulitan hidup terutama di bidang ekonomi," ungkap dia. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved