Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Ribuan Pasukan TNI Digeser ke Natuna

Golda Eksa
23/4/2018 21:20
Ribuan Pasukan TNI Digeser ke Natuna
(MI/RAMDANI)

UPAYA TNI membangun kekuatan lintas matra di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mulai membuahkan hasil positif. Di sana sejumlah fasilitas militer telah siap dan tinggal menunggu peresmian, termasuk menggeser ribuan prajurit dari Pulau Jawa ke Natuna.

Demikian pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto seusai melaksanakan kunjungan kerja di Natuna, Senin (23/4).

Dalam lawatannya, Hadi didampingi Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Pangkostrad Letjen Agus Kriswanto, Danjen Kopassus Mayjen Eko Margiono, Dankormar Mayjen (Mar) Bambang Suswantono, Dankorpaskhas Marsda Seto Purnomo, anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni, serta para Asisten Panglima TNI serta Asisten Mabes Angkatan.

"Mudah-mudahan yang sudah (pembangunan) selesai fasilitasnya 100%, segera dipertengahan Mei nanti diresmikan. Sementara kedatangan pasukan maupun peralatan bisa bertahap. Intinya, kita resmikan dulu penggunaannya," kata Hadi.

Sebagai contoh, sambung dia, kebutuhan penempatan pasukan Korps Marinir yang semula hanya satu kompi kini bakal digandakan menjadi satu batalyon atau sekitar 800-1.000 prajurit. Kebijakan itu diputuskan setelah Hadi melihat fasilitas pendukung yang dinilai cukup memadai.

Dalam lawatan kerjanya, Hadi dan rombongan juga meninjau beberapa fasilitas militer di Natuna, seperti Pos Pamputer di Pulau Sekatung, Rai Armed di Teluk Buton, Batalyon Komposit di Sepempang, serta hanggar, rumah sakit, dan mess integratif di Ranai.

Bahkan, sambung dia, hal yang paling membanggakan ialah pembangunan dermaga di Selat Lampa. Dermaga tersebut dipastikan mampu menyediakan sarana air tawar dan bahan bakar untuk kebutuhan kapal-kapal milik TNI AL.

"Sehingga dermaga itu bisa digunakan untuk bekal ulang air tawar dan BBM. Kapal-kapal pun tidak perlu lagi melakukan pengisian bekal di Batam karena nanti bisa melaksanakannya di Ranai, Natuna," kata dia.

Ketua DPR Bambang Soesatyo, menambahkan pembangunan kekuatan militer di Natuna merupakan prioritas. Maklum, pulau terluar NKRI itu perlu diperkuat demi menjaga keutuhan dari indikasi adanya campur tangan pihak asing.

"Kami lihat untuk perbatasan Natuna yang menghadap Laut Cina Selatan memang menjadi incaran dari Amerika dan Cina. Ini diperlukan kekuatan pertahanan dan keamanan."

Oleh karena itu, imbuh dia, guna mendukung kekuatan militer di sana maka DPR melalui Komisi I dalam waktu dekat akan membahas rencana peningkatan anggaran di daerah perbatasan Indonesia, khususnya di Natuna. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya