Jokowi Lebih Berpotensi Rebut Suara Generasi Milenial

PAKAR komunikasi politik, Emrus Sihombing, mengemukakan bahwa calon presiden petahanan Joko Widodo lebih berpotensi untuk merebut suara generasi milenial dalam Pemilu mendatang.

Emrus mengatakan gaya komunikasi politik Jokowi yang mengikuti tren dengan berpakaian ala anak muda dan menggunakan sepeda motor menjadi satu hal yang bisa disebut kekinian.

"Gaya komunikasi Pak Jokowi sudah mengarah ke arah generasi milenial," kata Emrus ketika dihubungi Media Indonesia, Senin (23/4)

Emrus menilai untuk merebut suara satu kelompok, pihak tertentu harus menyamarkan dirinya dengan kelompok tersebut.

"Dalam teori komunikasi politik itu disebut dengan menjadi sama, menjadi homogen. Orang akan memilih jika dinilai memiliki kesamaan atau homofilia. Jadi Pak Jokowi ini bisa saja merebut suara generasi milenial jika terus dipertahankan atau ditingkatkan," tukasnya.

Sebaliknya, bagi rival Jokowi yakni Prabowo Subianto, ia melihat Ketua Umum Partai Gerindra itu baru sekadar melirik ke arah gaya komunikasi politik untuk mengikuti tren kekinian.

"Pak Prabowo baru ke arah sana, dengan membuka baju saat deklarasi pencapresan dirinya di Hambalang beberapa waktu lalu. Tapi ini perlu dikonfirmasi apakah memang untuk tren atau hanya sekadar selebrasi," ujarnya.

Menurut Emrus, merebut suara generasi milenial menjadi penting karena keberadaan jumlah generasi milenial dengan rentang usia 17 tahun hingga 40 tahun pada Pemilu yang akan datang cukup besar yakni hingga 40% dari total daftar pemilih sementara.

"Harus ada strategi khusus memang untuk bisa menjadi homogen dengan kaum muda terlebih usia capres-cawapres biasa sudah di atas 50 tahun. Tapi usia menurut saya bukan halangan karena bisa dari itu tadi ya mengubah gaya mengikuti tren," tandasnya. (OL-1)