Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MESKI baru kali pertama tampil di ajang internasional, sejumlah pesilat Indonesia tidak gugup. Alih-alih grogi, mereka justru menunjukkan penampilan memukau pada Kejuaraan Dunia Pencak Silat Ke-17 di GOR Lila Bhuana, Denpasar, Bali, SEnin (5/12). Penampilan gemilang itu misalnya ditunjukkan Iqbal Chandra Pratama dan Galang Tri Widya Putra. Dua pesilat yang baru bergabung di pelatnas itu berhasil mengalahkan lawan masing-masing.
Galang, pesilat 23 tahun yang berasal dari Yogyakarta, melaju ke perempat final kelas B putra (50-55 kg) setelah mengalahkan pesilat Malaysia yang juga peraih medali emas SEA Games Singapura 2015 Muhammad Faizul Bin Nazir dengan skor ketat 3-2. "Sejauh ini dia (Faizul) memang lawan terberat saya karena dia juara SEA Games. Tapi semua lawan saya rasa sepadan. Targetnya menang untuk bisa mencapai prestasi tertinggi di kejuaraan dunia kali ini. Tapi saya tidak ingin menjadikan target sebagai beban agar bisa tampil lebih rileks," kata Galang seusai pertandingan.
Bila Galang mulai menemui lawan berat, situasi berbeda justru dialami Iqbal, pesilat 20 tahun asal Kalimantan Timur. Mahasiswa Universitas Mulawarman itu tampil impresif di pertandingan keduanya menghadapi Kasanwidjojo Miguel. Iqbal kembali menghasilkan kemenangan sempurna 5-0. Di perempat final kelas D putra (60-65 kg), Iqbal akan berhadapan dengan pesilat Filipina Jefferson Rhey A Loon yang mengalahkan pesilat Azerbaijan, Bayramli Husbyn Ali. Jika terus melaju hingga semifinal, Iqbal berpeluang berjumpa dengan juara dunia Porntheb Poolkaew.
Sejumlah pesilat Indonesia lainnya yang tampil di hari kedua kejuaraan juga sukses melaju ke babak berikutnya dengan skor telak. Salah satunya Selly Andriani yang menang KO atas Hamida Chasongkram (Thailand) di kelas D putri (60-65 kg). "Tadi sempat tidak enak juga karena pukulan kena muka, padahal saya mengarahkan ke arah sini (menunjuk ulu hati). Tapi karena lawan tadi merunduk, jadi kena muka. Makanya tadi langsung minta maaf" kata Selly.
Kepala Pelatih Tim Silat Indonesia Rony Saefullah mengatakan, setelah melewati hari kedua, pesilat Indonesia akan mulai menemui lawan berat untuk bisa menyandang gelar juara dunia. Lawan-lawan terberat Indonesia, menurut pria bergelar pendekar dari Perguruan Tapak Suci itu, berasal dari negara ASEAN.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved