Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pesilat Indonesia Mendominasi

Ghani Nurcahyadi
05/12/2016 03:45
Pesilat Indonesia Mendominasi
(ANTARA/WIRA SURYANTALA)

TEKAD kuat untuk mempertahankan status juara umum ditunjukkan para pesilat Indonesia pada hari pertama Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-17 di Denpasar, Bali, kemarin. Para pesilat Indonesia tampil dominan dalam kejuaraan yang digelar di GOR Lila Bhuana itu dengan membukukan skor telak atas lawan masing-masing. Lima pesilat Indonesia yang tampil di babak pertama disiplin tanding, tampil luar biasa tanpa memberikan satu nilai pun kepada lawan. Salah satu pesilat Indonesia Firdhana Wahyu Putra yang tampil di kelas I putra, bahkan membuat wasit memutuskan untuk memghentikan pertandingan (WMP) dan menyatakannya sebagai pemenang karena kualitasnya jauh lebih baik daripada Chouia Ismail (Aljazair).

Empat pesilat Indonesia lainnya yang juga mendapatkan kemenangan sempurna (skor 5-0) ialah Galang Tri Widya Putra yang mengalahkan Jaciren U Abad di kelas B Putra, Iqbal Chandra Pratama mengalahkan Nur Hakim Bin Norshamsuddin (Singapura) di kelas D Putra, Sri Rahayu Harno mengalahkan Nurul Anisa Binti Modh Sobri (Malaysia) di kelas A Putri, dan Nirmalasari Oktaviani yang mengalahkan pesilat Malaysia Siti Humairah binti Kasidin di kelas B Putri. Kepala pelatih tim silat Indonesia Rony Saefullah mengaku gembira anak asuhnya mampu melewati babak pertama pertandingan disiplin tanding dengan skor telak. Menurutnya, hasil tersebut menjadi modal penting bagi Iqbal cs yang masih harus melewati babak selanjutnya.

“Anak-anak bermain dengan baik dan mengaplikasikan strategi pertandingan dengan baik sehingga bisa menang dengan telak. Tapi, harus diakui juga ada beberapa lawan yang masih di bawah kualitas pesilat kita. Lawan terberat di kejuaraan dunia kali ini, datang dari para pesilat Asia,” kata Rony. Meski menang telak, penampilan pesilat Indonesia, lanjut Rony, kini dipertaruhkan konsistensinya di babak selanjutnya. Pasalnya, lawan yang dihadapi akan semakin berat. Lawan berat Indonesia akan datang dari pesilat asal Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Menuju Olimpiade
Sementara itu, dari arena Musyawarah Nasional Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI) yang berlangsung di Grand Inna Beach Bali, Sanur, sebanyak 50 pemilik suara dalam Munas PB IPSI sepakat untuk memilih kembali Prabowo Subianto memimpin PB IPSI hingga 2020 mendatang. Ini akan menjadi periode keempat Prabowo memimpin PB IPSI.

Prabowo mengatakan tantangan ke depan bagj induk olahraga yang berasal dari budaya Indonesia itu ialah melebarkan sayap pencak silat ke Olimpiade setelah untuk pertama kalinya pencak silat akan dipertandingkan di Asian Games Jakarta-Palembang 2018 mendatang. “Dengan dipertandingkan di Asian Games 2018, pencak silat membuktikan telah banyak di sejumlah negara.

Sekarang kita ingin lebih melebarkan sayap untuk bisa tampil di Olimpiade dengan minimal didukung sebanyak 70 negara anggota IOC (Komite Olimpiade Internasional),” kata Prabowo. Sekretaris Umum PB IPSI, Erizal Chaniago mengatakan, promosi silat ke mancanegara hingga berkembang di negara lain dilakukan PB IPSI melalui pendekar Indonesia yang merantau ke berbagai negara. Saat ini di Persilat, tercatat sebanyak 45 negara telah menjadi anggota. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya