Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MENTERI Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi meminta Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk melakukan negosiasi ulang dengan Komite Olimpiade Asia (OCA) terkait nomor-nomor pertandingan di Asian Games Jakarta-Pelembang 2018. Pasalnya, ada banyak nomor dari cabor prioritas yang dikurangi OCA. Hal itu jelas merugikan Indonesia. Karena bukan saja menipiskan peluang merebut medali, juga bakal menyulitkan pencapaian target. Selaku tuan rumah penyelenggara, Imam menegaskan, Inasgoc dan KOI harus melakukan renegosiasi terkait hal tersebut kala OCA berkunjung ke Indonesia dalam rangka rapat Koordinasi Komite pada 14 Oktober mendatang.
Hal ini penting agar Indonesia tidak sekadar menjadi tuan rumah. "Di Koorkom nanti tidak hanya soal host city contract dan pembiayaan, tetapi juga soal nomor pertandingan itu harus dilakukan renegosiasi. Karena kita ini adalah tuan rumah, kita sudah keluar biaya besar," ujar Imam di Nusa Tenggara Timur Kamis (28/9). Dalam Sidang OCA Executive Board ke-70 dan OCA General ASsembly ke-36 di Ashgabat, Turkmenistan, 18-20 September lalu, telah disahkan sebanyak 40 cabang olahraga dan 462 nomor yang dipertandingkan. Jumlah cabang dan nomor tersebut mengacu pada keputusan Koorkom ketujuh yang berlangsung di Jakarta pada Agustus lalu.
Sayangnya, dari 462 nomor yang disepakati tersebut, beberapa nomor andalan Indonesia dihilangkan. "Ya inilah yang saya minta kepada Inasgoc dan juga KOI untuk melakukan renegosiasi dengan OCA. Kita juga ingin selain sukses penyelenggaraan juga sukses ekonomi, administrasi (pelaporan), dan yang terpenting adalah sukses prestasi," kata Imam lagi. Imam melanjutkan, meskipun pada akhirnya tidak ada perubahan jumlah nomor pertandingan, pihaknya akan meminta OCA untuk mengganti nomor-nomor yang tidak potensial dengan usulan Indonesia.
"Nomor-nomor yang tidak potensial harus dikurangi dan juga diganti dengan nomor-nomor yang pernah kita usulkan dan kita putuskan di Jakarta dan OCA harus mendengar itu. Meskipun mereka mengutamakan cabang Olimpiade, tetapi harus tetap ada perimbangan nomor. Harus dikerasi OCA ini, seenaknya saja kita disuruh membiayai, tetapi permintaan kita tidak diakomodasi," pungkasnya. Sebelumnya, Pengurus Besar Taekwondo Indonesia pesimistis bisa meraih medali emas di Asian Games 2018 lantaran kelas-kelas yang dipertandingkan bukanlah nomor andalan mereka. "Bagaimana kami dapat medali emas. Sekarang begini yang kami siapkan A, tapi tiba-tiba yang dipertan-dingkan B," tegas Ketua Harian 1 PB TI, Zulkifli Tanjung.
Uji transportasi
Pada bagian lain, Inasgoc berencana menguji layanan transportasi sebagai persiapan Asian Games. Uji coba itu meliputi durasi perjalanan dan jalur yang akan dilalui para atlet pada pesta olahraga negara-negara Asia itu. "Kami menjadwalkan peng-ujian transportasi dari Wisma Atlet di Kemayoran menuju kompleks Gelora Bung Karno Senayan," kata Sekjen Inasgoc, Eris Herryanto. (Ant/R-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved