Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Akuarium Raksasa di Timur Naira

(HJ/N-3)
07/12/2016 01:00
Akuarium Raksasa di Timur Naira
(MI/HAMDI JEMPOT)

SORE itu Pantai Pulau Hatta cukup diramaikan wisatawan. Selain berenang dan berjemur, wisatawan menikmati keindahan laut dengan menyelam. Beningnya air laut seakan-akan membuat wisatawan sedang berada di akuarium raksasa. Dengan bermalas-malasan, rombongan turis tidur di hamparan pasir putih sambil melihat detik-detik matahari terbenam. Willy, wisatawan asal Prancis, mengaku tahu Pulau Hatta setelah berkunjung ke Banda Naira. Menurutnya, Pulau Hatta cukup indah dan eksotik, tapi kalah populer jika dibandingkan dengan destinasi wisata bahari lainnya di wilayah timur, seperti Banda Naira, Derawan, Raja Ampat, Bunaken, dan Pulau Sangihe.

"Di sini indah sekali, tapi belum lengkap fasilitasnya. Untuk melihat matahari terbenam, paling indah di Pantai Hatta," puji Willy yang sedang berbulan madu dengan istrinya, Zizy. Pulau Hatta terletak di timur Kepulauan Banda dan mulai ramai dikunjungi wisatawan asing sejak 2015. Keindahan pantainya disebut-sebut melebihi Bali. Pulau Hatta berjarak 25 km dari Kota Naira, ibu kota Kecamatan Hatta. Pulau itu sebelumnya bernama Rozengain. Namun, nama itu diubah menjadi Hatta, sebagai bentuk penghormatan kepada Proklamator Indonesia, Mohammad Hatta, yang pernah diasingkan di Kepulauan Banda.

Selain keindahan pantai, terdapat gua alam di dekat pantai berpasir putih itu. Untuk mencapai Pulau Hatta dari Kota Naira, wisatawan cukup menggunakan motor tempel milik warga setempat. Jarak tempuh antara Kora Naira menuju Pulau Hatta sekitar 90 menit, dengan tarif per orang Rp40 ribu. "Bisa juga menggunakan kapal cepat carteran dari Naira dengan waktu lebih cepat sekitar 60 menit. Tarifnya juga lebih murah, mulai Rp500 ribu, tergantung jumlah rombongan," kata Hasan, pemilik kapal cepat. Perahu sewaan itu biasanya singgah di beberapa tempat, seperti Pulau Syahrir dan Karnofol.

Bagi wisatawan yang suka diving dan snorkeling, Pantai Hatta dianggap sebagai tempat yang paling indah dan terbesar saat ini di Indonesia. "Tidak hanya menyelam, di Banda wisatawan belajar sejarah. Banyak pahlawan Indonesia yang dulunya pernah dibuang di sini. Termasuk Proklamator Hatta, dan Sjahrir," tambahnya. Di masa penjajahan, salah satu gugusan pulau di Kepulauan Hatta pernah ditukar dengan Pulau Manhattan di Amerika Serikat. Waktu itu Belanda dan Inggris memiliki kesepakatan untuk bertukar kekayaan dari jajahan. Namun, Belanda sangat mencintai Banda yang kaya rempah-rempah jika dibandingkan dengan emas yang ditimbun di Manhattan seperti ditawarkan Inggris. "Di sini juga kental nuansa wisata budaya karena banyak ritual budaya yang dilakukan masyarakat dan bisa disaksikan masyarakat luar," imbuhnya. (HJ/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya