Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
BNN Provinsi Aceh mengungkap jaringan pengedar sabu yang beroperasi di Aceh Utara. Dari tiga tersangka, satu di antara mereka anggota TNI. Sebanyak 17 kilogram sabu disita. Dua pelaku lain berstatus wiraswasta. "Ketiganya dibekuk saat bertransaksi di halaman Masjid Raya Geudong Pase, Gampong Meunasah Mancang, Kecamatan Samudra, Aceh Utara," papar Kepala BNN Provinsi Aceh Armensyah Thay, Kamis (1/12). Ketiga pelaku diduga merupakan anggota sindikat narkoba jaringan internasional. Sejumlah 17 kilogram sabu disimpan para pelaku di dalam sebuah tas ransel cokelat dan koper hitam.
Penangkapan itu dilakukan setelah petugas mendapat informasi akan adanya transaksi narkoba di halaman Masjid Raya Geudong Pase. Di lokasi, petugas menangkap AM, 65, dan F, 34, yang merupakan anggota TNI-AD. Dalam pengembangan, Z ditangkap di Desa Uteunket, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Barang bukti sebanyak 17 bungkus yang beratnya mencapai 17 kilogram itu hendak diserahkan AM kepada F. Nantinya F akan menyerahkan barang itu kepada Z.
"Sabu berasal dari Tiongkok dan dibawa ke Malaysia sebelum diselundupkan ke Indonesia. Barang itu masuk ke Aceh lewat jalur laut," papar Armensyah. Khusus bagi F, BNN menyerahkan kasus mereka ke POM Kodam Iskandar Muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved