Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GUNUNG Agung kembali erupsi dan mengeluarkan asap berwarna putih dengan tinggi 700 meter hingga menimbulkan hujan abu pada Minggu pagi (30/12) sekitar pukul 04.00 Wita.
Letusan tersebut mengeluarkan abu vulkanik dan menyebar hampir di beberapa desa di lereng Gunung Agung. Bahkan beberapa wilayah di Kota Amlapura, Kabupaten Karangasem, juga terpapar abu vulkanik.
Informasi yang disampaikan oleh Pos Pantau Gunung Api Karangasem Bali mengatakan, letusan terjadi sekitar 3 menit lebih.
“Gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 700 m di atas puncak kawah,” ujar petugas pos pantau I Dewa Made Mertha Yasa.
Dalam laporannya terungkap, letusan berjumlah 1, amplitudo: 22 mm, durasi: 188 detik, Vulkanik Dangkal 1, amplitudo: 3 mm, durasi: 16 detik, Vulkanik Dalam 1, amplitudo: 4 mm, S-P: 1.5 detik, durasi: 22 detik.
Baca Juga: Hujan Guyur Lereng Gunung Agung, 145 Warga Terisolasi
Ia menegaskan, letusan ini tidak berbahaya kecuali abu vulkanik yang terpapar ke beberapa wilayah. Namun hal itu tidak berlangsung lama karena langsung menghilang seketika.
Pihaknya pun merekomendasikan agar pendaki dan wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Zona perkiraan bahaya bersifat dinamis dan terus dievaluasi, sehingaa sewaktu-waktu dapat diubah mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual dan terbaru.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landasan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Sementara itu, sejumlah warga Amplapura dan Bukit Paon, Karangasem, melihat hujan abu terjadi di wilayahnya. Bahkan, beberapa desa di lereng gunung terutama bagian selatan hingga barat juga terpapar abu vulkanik.
"Kami mendapat laporan dari banyak anggota soal hujan abu. Namun hal itu tidak berlangsung lama," ujar Wayan Suara Arsana dari Pasebaya Gunung Agung.
Ia meminta agar warga pada 28 desa di lereng Gunung Agung tetap tenang, waspada dan ikuti arahan petugas berwenang.
Sementara sejumlah kawasan lainnya, seperti wilayah Desa Ban dan Desa Dukuh, Gunung Agung terpantau cerah tidak ada asap ataupun abu. Sedangkan Desa Jungutan tertutup mendung tebal.(RS/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved