Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PENGOLAHAN emas di lokasi penambangan rakyat di Kulon Progo, Yogyakarta, mulai bebas dari bahan berbahaya jenis merkuri, dengan memanfaatkan purwarupa reaktor yang dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT, Hammam Riza di Jakarta, Jumat (21/12) mengatakan purwarupa reaktor teknologi pengolahan emas tanpa merkuri untuk penambang emas skala kecil (PESK) ini mampu menghasilkan emas lebih baik tanpa merusak lingkungan.
"Kami tengah terapkan desain untuk pilot plant pengolahan emas bebas merkuri, yang ada di Wilayah Pertambangan Rakyat Kulon Progo, Yogyakarta. Pengolahan ini akan menjadi contoh untuk diterapkan secara nasional, agar tidak ada lagi pengolahan emas yang menggunakan merkuri," katanya.
Hammam mengatakan pihaknya merekomendasikan menggunakan proses leaching dengan sianida untuk mengolah emas di pertambangan rakyat. Dengan desain dan teknologi BPPT, emas yang diolah hasilnya dapat lebih optimal serta tidak berbahaya, baik bagi tubuh maupun lingkungan.
Baca juga: Pemprov Kalsel Gelontorkan Miliaran Rupiah untuk Hadiah Adipura
"Semoga teknologi ini dapat diterapkan lebih masif, dengan dukungan dari pemangku kepentingan terkait," ujar dia.
Metode penambangan emas tanpa merkuri, menurut dia, harus dilakukan karena sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Hal ini juga sejalan dengan pertemuan Second Meeting of the Conference of the Parties (COP) to the Minamata Convention on Mercury di Jenewa, Swiss, pada 19 hingga 23 November 2018.
Hal itu ditujukan untuk mengimplementasikan Konvensi Minamata yang saat ini memasuki tahun ke-2 legitimasi penghapusan merkuri oleh 101 negara.
"Kita, dalam hal ini Indonesia, diminta menghilangkan produk, memproteksi lingkungan dan perbaikan daerah yang telah terkontaminasi merkuri. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita, BPPT siap mendukung dari aspek teknologi untuk mengurangi penggunaan merkuri," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya fasilitas pengolahan emas tanpa merkuri ini, para penambang rakyat benar-benar dapat meninggalkan kebiasaan menggunakan metode pengolahan emas dengan merkuri.
BPPT, saat ini, menurut dia, juga sedang fokus pada upaya teknologi untuk mengatasi pencemaran lingkungan, emisi dan pembangunan rendah karbon yang juga menjadi tujuan Tuhuan Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development goal/SDG), khususnya pada poin 13 terkait perubahan iklim.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Arief Prastowo mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menerapkan teknologi BPPT ini di wilayah pertambangan rakyat Desa Kalirejo.
"Dengan teknologi pengolahan emas tanpa merkuri ini, warga Desa Kalirejo tentu akan dapat melakukan penambangan secara legal," pungkas dia. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved