Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Doa Mematikan Kobaran

Ferdian Ananda Majni
27/7/2017 23:01
Doa Mematikan Kobaran
(MI/FERDIAN ANANDA)

BARA masih terlihat di sejumlah titik saat Herry Riana Sukma memimpin anak buahnya terjun ke tengah hutan. Dengan menyeret slang panjang, Komandan Kodim 0105/Aceh Barat itu terus menyemangati puluhan anggota TNI dan Polri yang berada di sekelilingnya. Meski sudah ada dua helikopter Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang dikerahkan ke Aceh, pemadaman dari darat juga harus tetap dilakukan. Herry dan anak buahnya, Kamis (27/7), menyasar api yang menggasak wilayah Gampong Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan.

Sudah satu pekan terakhir operasi pemadaman lewat darat itu dilakukan. Jarak lokasi dari jalan raya mencapai belasan kilometer. Branwir sulit untuk sampai ke lokasi.
"Kami menggunakan peralatan seadanya untuk memadamkan api. Setelah mengerahkan semua daya upaya, kami bersyukur hari ini sejumlah titik api sudah bisa padam meski asap pekat masih mengudara," ujar Herry kepada Media Indonesia di tengah lokasi bekas kebakaran. Di Johan Pahlawan, lahan yang terbakar mencapai luasan 72 hektare.

"Kami tetap menyiagakan anggota untuk berjaga di sekitar lokasi," tambah Herry. Selain karena pemadaman oleh satgas darat, titik api kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat juga berkurang drastis akibat turun hujan ringan selama 30 menit hingga 1 jam. Itu jawaban setelah sehari sebelumnya warga menggelar doa bersama minta hujan.
"Alhamdulillah, turun hujan sangat menbantu dampak kebakaran lahan gambut. Meski intensitas ringan dan hanya 30 menit, dampaknya cukup lumanyan di lokasi yang terbakar," lanjut Herry.

Hati-hati
Kerja keras juga dilakukan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Riau di atas lahan seluas 15 hektare di Desa Buluh Manis, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis.
Tim dipimpin langsung Komandan Korem 031/Wirabima Brigjen Abdul Karim dan Kapolda Riau Irjen Zulkarnain. "Tim bahu-membahu dengan tiga helikopter BNPB yang melakukan pemadaman dari udara. Tim darat harus sangat berhati-hati karena titik api cepat menyebar karena cuaca panas dan angin kencang," ungkap Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo.

Titik api di Riau terjadi di Rokan Hilir, Bengkalis, Dumai, Meranti, Rokan Hulu, Pelalawan, Siak, dan Indragiri Hilir. Saat dihubungi terpisah, Brigjen Abdul Karim mengaku telah mengubah pola patroli pencegahan kebakaran hutan dan lahan. "Dari patroli pagi diubah menjadi sore hari. Pelaku pembakaran lahan kerap beraksi di sore hari," tandasnya.

Di Jambi, dua helikopter BNPB dan satgas fokus memadamkan api di Desa Pematangraman, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi. Kedalaman lahan gambut di lokasi ini mencapai 2-5 meter. "Sebelumnya, tim sudah berhasil memadamkan api di Tebo, Batanghari, Merangin, Sarolangun, Tanjungjabung Barat, dan Tanjungjabung Timur. Titik api di Muaro Jambi ini baru muncul, dan akan ditangani segera," janji Plt Kepala BPBD Jambi, Hamdan. Di bidang penegakan hukum Kabid Humas Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Kuswahyudi Tresnadi mengaku pihaknya menangkap pembakar lahan berinisial ET, 50, di Tebo.

Kondisi berbeda terjadi di Sumatra Selatan. Tidak banyak ditemukan titik api di wilayah itu. Satu-dua titik api yang muncul langsung dipadamkan tim darat. Di udara, pesawat milik BPPT melakukan upaya modifikasi cuaca dengan membuat hujan buatan. Di Kalimantan, kebakaran lahan dan hutan mulai terjadi di Kubu Raya, Kalimantan Barat, dan Palangkaraya, Kalimantan Tengah. "Kami membuat sekat api agar kebakaran tidak menjalar ke lokasi lain," ujar Kepala Manggala Agni Pontianak, Sahat Irawan Manik. (MR/RK/SL/DW/AR/SS/YK/JS/AU/BB/TS/LD/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya