Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
WACANA pembangunan transportasi air di Sungai Ciliwung yang didengung-dengungkan sejak era Gubernur Sutiyoso beberapa tahun lalu mungkin batal.
Kondisi sungai itu lebih cocok untuk wisata alam.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, kondisi arus sungai sangat rentan untuk transportasi karena di beberapa titik alirannya deras dan tidak bisa diperediksi.
Selain itu, ujarnya, waktu tempuh perjalanan melalui darat lebih cepat bila dibandingkan dengan melalui aliran sungai.
"Sepertinya lebih cocok kita usahakan jadi tempat wisata alam," katanya saat menyusuri sungai itu dari Kampung Gedong, Jakarta Timur, hingga Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (18/5).
Atas rencana tersebut, Ahok menginstruksikan Wali Kota Jakarta Timur dan Jakarta Selatan agar menggandeng sejumlah pengembang apartemen swasta.
Pengembang apartemen bisa menjadikan halaman belakang yang berada di bibir sungai sebagai ruang terbuka hijau.
"Buat (pengembang) apartemen swasta yang mau bikin taman di belakang dekat bibir sungai, boleh. Asal mereka yang merawat sendiri. Kalau ada taman di belakangnya, tepi sungai akan tampak bagus," kata Ahgok.
Jalan masuk menuju ruang terbuka hijau di kawasan Kampung Melayu, misalnya, bisa dibuat di lahan kosong yang kini tersedia.
Dengan demikian, lanjut Gubernur, keberadaan Sungai Ciliwung kelak bisa menjadi berkah bagi warga Jakarta, dan bukan lagi musibah seperti yang terjadi selama ini.
Sementara itu, selama penyusuran masih ditemukan sampah di aliran sungai tersebut.
Jenisnya beragam, mulai plastik, kemasan makanan, hingga pakaian bekas.
Mesin perahu karet yang ditum-pangi rombongan beberapa kali mati mendadak karena baling-balingnya tersangkut pada sampah.
Meski demikian, Ahok menilai kondisi sampah di Sungai Ciliwung saat ini sudah jauh lebih baik bila dibandingkan dengan dahulu.
Kini setiap hari selalu ada petugas kebersihan berseragam oranye yang ditempatkan di setiap kelurahan untuk membersihkan sampah di sungai secara rutin. (Nic/Ssr/MTVN/J-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved