Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
“KEREN....” Begitu ucap sejumlah warga saat menyaksikan uji coba skytrain yang merupakan kereta tanpa awak di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (15/8). Kereta yang mengadopsi model automated people mover system itu mulai Minggu (13/8) lalu diuji coba untuk selanjutnya dioperasikan secara resmi pada pertengahan Agustus. Kereta tersebut beroperasi di kawasan bandara untuk melayani perpindahan penumpang antarterminal.
Untuk saat ini, uji coba dilakukan pada Trek A, yakni dari Terminal 3 ke Terminal 2 dan sebaliknya. “Pemerintah berharap skytrain ini dapat segera dioperasikan dengan tetap mengutamakan faktor keamanan dan keselamatan serta pelayanan. Kehadiran skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini dapat menjadi percontohan bagi bandara lainnya agar semakin berkembang, khususnya demi meningkatkan pelayanan,” jelas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung uji coba skytrain tersebut, Selasa (15/8).
Ia menjelaskan tahap I pengoperasian skytrain hanya melayani Trek A sepanjang 1.700 m, untuk kemudian tahap selanjutnya akan menghubungkan Terminal 1, 2, 3, dan integrated building yang juga terkoneksi dengan stasiun kereta bandara. Keseluruhan rute tersebut memiliki panjang lintasan dual track yang mencapai 3.050 m atau sekitar 3 km.
Pada kesempatan sama, President Director PT Angkasa Pura II (persero) Muhammad Awaluddin mengatakan layanan skytrain merupakan sinergi dari tiga BUMN, yakni Wijaya Karya yang melakukan uji fungsi dan pengoperasian lintasan Trek A, kemudian PT LEN, dan Woojin. Tujuannya ialah menguji fungsi dan pengoperasian kereta termasuk AP II dan menguji standard operating procedure serta standard maintenance procedure.
“Kami berharap pada masa uji coba ini segala kemungkinan dapat dipelajari sehingga pada tahap pengoperasian dengan penumpang nanti, pelayanan dapat tetap terjaga tanpa masalah,” katanya. Proyek skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu sekaligus menjadi inisiator kereta tanpa awak di Indonesia. Sebelumnya, di Indonesia belum pernah ada kereta angkutan penumpang yang beroperasi tanpa awak. Total, nilai investasi untuk proyek skytrain tersebut mencapai sekitar Rp950 miliar yang digunakan untuk pengadaan train set dan pembangunan infrastruktur di bandara. (Cahya Mulyana/J-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved