Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SISTEM satu arah (SSA) di Jalan Nusantara dan Jalan Dewi Sartika, Pancoran Mas, Kota Depok, akan dipermanenkan. Alasannya, kepadatan lalu lintas di jalur tersebut mengalami perubahan signifikan. Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Raden Gandara Budiana mengatakan pemermanenan akan ditetapkan setelah berakhirnya masa uji coba SSA. Kebijakan diambil setelah proses evaluasi dan kajian selama dua pekan masa uji coba. Sejak SSA di Nusantara dan Dewi Sartika diuji coba sejak Sabtu (29/7) hingga Selasa (15/8), terjadi perubahan lalu lintas pada kedua jalur. “Kondisi ini berbeda dengan sebelum diberlakukan SSA,” kata Raden, Selasa (15/8).
Gambaran perubahan arus lalu lintas diperoleh setelah pihaknya melakukan kajian, khususnya di sejumlah segmen jalan, meliputi ring I, ring II, dan ring III, dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah SSA. “Dari pantauan tersebut, terjadi pengurangan titik kepadatan dan jarak tempuh setelah ada SSA,” katanya. Raden mengatakan, hasil evaluasi dan kajian SSA disampaikan kepada Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad dan Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna setiap hari, termasuk berakhirnya masa uji coba pada 29 Agustus 2017.
Menurut Raden, masih ada ruas jalan yang perlu ditangani. Solusi pun harus segera dicari dalam rangka penyempurnaan SSA. “Setelah Jalan Nusantara dan Dewi Sartika, kemarin, Selasa (15/8), kita telah menyasar Flyover Arif Rahman Hakim (ARH), mulai Pertokoan Ramanda Jalan Margonda sampai pertigaan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Beji. Kita uji coba dan ternyata hasilnya memuaskan. Arus lalu lintas yang biasa macet setiap hari kini telah membaik,” paparnya. Kemungkinan, ungkap Raden, di ruas jalan tersebut akan diterapkan SSA. Dari pantauannya, di sana kerap terjadi kepadatan arus yang menjadi jalur keluar masuk angkot dari Terminal Terpadu Kota Depok.
“Kami mendapat keluhan dari masyarakat di Jalan ARH Beji karena aktivitas angkot yang suka ngetem, ditambah aktivitas masyarakat sekitar yang keluar masuk, kerap terjadi penguncian arus,” jelasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Depok Ahmad Zaini menyampaikan terjadi peningkatan arus di sana karena banyak masyarakat yang memanfaatkan pertigaan PLN untuk bergerak ke Jalan ARH hingga kondisi jalan tak seimbang dari arah Sawangan menuju Beji. “Karena itu kita akan antisipasi persinggungan antarangkot yang terdampak SSA. Kita akan lakukan langkah cepat agar trayek angkot yang terdampak tidak berdampak pada keamanan ketertiban masyarakat,” katanya. (KG/J-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved