Ribuan Warga Mengenang Raja

RIBUAN warga berkumpul di sebuah jembatan Bangkok yang diberi nama mendiang Raja Bhumibol Adulyadej di hari ulang tahunnya Senin (5/12). Peringatan ulang tahun itu digelar di tengah suasana berkabung yang menyelimuti 'Negeri Gajah Putih' itu sepeninggalnya sang raja pada Oktober lalu. Selama tujuh dekade, rakyat Thailand menantikan 5 Desember untuk merayakan kelahiran Raja Bhumibol. Sang raja kerap menyampaikan pidato-pidato penting yang berisi bimbingan sosial dan terkadang bersifat politik di negeri yang kerap diterpa kudeta dan ketidakstabilan selama bertahun-tahun.

Setelah terserang oleh penyakit dalam satu dekade terakhir, Raja Bhumibol melewatkan dua perayaan ulang tahun terakhirnya sebelum wafat dalam usia 88 tahun pada 13 Oktober. Kematiannya membuat rakyat 'Negeri Gajah Putih' berkabung selama satu tahun, yang dipimpin junta militer yang merebut kekuasaan dua tahun lalu dan telah menghapus pilar utama stabilitas.

"Saya masih merasa kesepian dan hampa karena kami tidak memiliki raja lagi," ujar Yaowana Kaewpud, salah satu pelayat di jembatan. Wanita berusia 47 tahun tersebut dan anak perempuannya telah berjibaku melakukan perjalanan dari pinggiran Bangkok untuk menghadiri upacara yang diadakan senin (5/12) dini hari. Dalam upacara itu, ribuan pelayat yang berpakaian hitam memberikan sedekah kepada 999 biksu.

Raja Bhumibol sangat dihormati sebagai pribadi yang tenang dan dianggap banyak warga Thailand mendapat status seperti dewa. Selama bertahun-tahun, ia menyambangi se antero negeri. Ia juga terlindung dari setiap kritik atau pengawasan dalam kerajaan oleh hukum penghinaan negara yang mendesak negara dan media untuk melakukan penyensoran secara superketat. Raja Bhumibol secara cerdik menjalin hubungan erat dengan para jenderal yang kerap melakukan kudeta.