Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Meski Dukungan Kuat PM Key Tetap Mundur

***
06/12/2016 04:10
Meski Dukungan Kuat PM Key Tetap Mundur
(Mark Mitchell/New Zealand Herald via AP)

KEPUTUSAN mengejutkan dibuat Perdana Menteri Selandia Baru, John Key. Ia mengumumkan pengunduran dirinya Senin (5/12). Sosok populis di kalangan masyarakat 'Negeri Kiwi' itu beralasan saat ini ialah waktu yang tepat untuk berhenti menjadi politikus setelah delapan tahun menduduki kursi perdana menteri. Dalam keterangan pers, Key mengatakan mundur dari dunia politik ialah keputusan 'tersulit yang pernah dibuat' sekaligus menegaskan dia tidak ada rencana lain, apa pun itu, setelah mundur selain menghabiskan waktu bersama keluarga.

"Menjadi pemimpin partai dan negara telah menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya," kata Key yang pada 2008 mampu membawa Partai Nasional menjadi pemenang pemilu sekaligus mengakhiri sembilan tahun masa kekuasaan Partai Buruh. Ia mengaku, meskipun memiliki karier politik yang baik, dia tidak menganggap dirinya sebagai politikus karier. Key baru-baru ini merayakan ulang tahun kedelapannya sebagai perdana menteri dan 10 tahun sebagai pemimpin Partai Nasional kanan-tengah.

Menyusul pengunduran dirinya, Bill English (wakil Key), dipandang sebagai sosok yang akan mengambil alih kepemimpinan yang juga disepakati Key sendiri. "Tentu saja saya tidak akan berdiri kuat jika tidak ada dukungan kaukus yang juga kuat bagi saya," kata English dalam menanggapi penunjukan dirinya. English mengaku, sejak gagal memimpin Partai Nasional pada 2002, ia banyak belajar dari Key tentang kehidupan politik. Di publik Selandia Baru, Key tercatat sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat.

Dia dianggap menjadi pemimpin yang memiliki nilai pengabdian tulus. Dia dikenal masyarakat sebagai 'bukan tipe pemimpin yang harus bertahan pada kekuasaan demi kekuasaan itu sendiri'. Jajak pendapat secara konsisten menempatkan Key sebagai pemimpin politik pertama dalam sejarah Selandia Baru yang bisa memenangi empat pemilu berturut-turut jika ia mau berlaga lagi dalam pemilu tahun depan. Namun, itu tidak membuat Key rakus.

"Bagi saya apa yang telah saya jalani selama ini telah menjadi pengalaman yang luar biasa dan itu suatu kehormatan nyata dan saya tentu akan mati dengan rasa bahagia. Saya akan merasa benar-benar bangga dengan apa yang telah kita lakukan bersama dalam memimpin negara ini," kata Key. Karier politik Key diawali pada 2002 dengan menjadi anggota parlemen. Sosoknya langsung menarik perhatian sehingga pada 2008 saat memimpin Partai Nasional, dia bisa memenangi pemilu sekaligus mengakhiri dominasi Partai Buruh pimpinan PM Helen Clark yang telah berkuasa selama sembilan tahun. Dia mampu mengatasi krisis ekonomi di awal pemerintahannya hingga mencapai surplus pada 2015, yang pertama sejak 2008. Ia memimpin rakyatnya mengatasi gempa bumi dahsyat di Christchurch pada Februari 2011 yang menewaskan 185 orang



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya