Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

AS Cabut Embargo Senjata ke Vietnam

Deri Dahuri
24/5/2016 06:30
AS Cabut Embargo Senjata ke Vietnam
(AFP / JIM WATSON)

HUBUNGAN antara Amerika Serikat dan Vietnam telah memasuki babak baru. Jalinan dua negara yang berbeda ideologi itu kini mulai mesra. Bahkan, Washington langsung mencabut larangan ekspor senjata ke Hanoi.

Presiden AS Barack Obama mengumumkan pencabutan larangan penjualan senjata ke Vietnam, Senin (23/5), jelang keberangkatannya ke Tokyo, Jepang. Pernyataan Obama tersebut sekaligus mencabut embargo senjata yang telah berlangsung beberapa dekade.

“Amerika Serikat secara penuh mencabut larangan penjualan perangkat militer ke Vietnam yang telah berlangsung selama 50 tahun,” ucap Obama pada jumpa pers bersama dengan Presiden Vietnama, Than Dai Quang di Hanoi, Senin (23/5).

Upaya AS mempererat hubungan dengan Vietnam diduga memanfaatkan momentum kurang mesranya hubungan antara Vietnam dan sekutunya, Tiongkok. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam kerap berkonflik dengan ‘Negeri Tirai Bambu’ itu terkait wilayah perairan di Laut China Selatan.

Namun, Obama menegaskan keputusannya mengizinkan penjualan senjata ke Vietnam tidak ada kaitannya dengan sengketa wilayah yang dihadapi Hanoi dengan Beijing. “Keputusan untuk mencabut larangan (penjualan senjata) tidak dikaitkan dengan Tiongkok. Tetapi, keinginan kami untuk melengkapi apa yang menjadi proses panjang menuju normalisasi dengan Vietnam,” ucap Obama.

“Dalam hal ini, kedua belah pihak telah mengembangkan level kepercayaan dan kerja sama, termasuk militer kami,” tegas pemimpin ‘Negeri Paman Sam’ tersebut. Presiden Vietnam Quang menyambut baik pencabutan larangan impor senjata dari AS.

Obama melakukan kunjungan kenegaraan ke Vietnam selama tiga hari. Kunjungan pemimpin adidaya itu setelah 41 tahun perang Vietnam atau Perang Indochina Kedua.

Pencabutan embargo senjata dari AS menjadi simbol perubahan yang luar biasa dalam hubungan Hanoi-Washington. Perubahan itu akan menjadi gerbang hubungan dagang dan kebudayaan antarkedua negara yang pernah terbelit konflik berdarah dan pahit selama satu generasi.


Masuk TTP

Dengan membaiknya hubungan dengan Vietnam tersebut, AS merasa nyaman dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifi k dalam strategi perubahan untuk menangkal pengaruh Tiongkok yang masif di wilayah itu.

Obama juga berharap Vietnam terlibat dalam kesepakatan perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) yang tanpa melibatkan Tiongkok tersebut. Presiden Vietnam mengatakan pakta kerja sama perdagangan TTP diharapkan dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifi k. Ia menambahkan, Vietnam siap berkomitmen untuk melaksanakan penuh klausul
dalam TTP.

Namun, di tengah hubungan kedua negara yang semakin erat, Washington dan Hanoi masih memiliki ganjalan dan perbedaan pendapat terutama soal penghormatan hak asasi manusia (HAM). Obama mengakui bahwa Washington masih memiliki perbedaan dengan Vietnam tentang HAM. Vietnam dinilainya hanya memiliki perubahan kecil soal HAM. Pemerintah Vietnam dinilai masih bersikap otoriter dan belum menerapkan demokrasi serta menghormati HAM. Pasalnya, banyak tokoh oposisi dan para aktivis yang dijebloskan ke penjera karena menentang pemerintah. (AFP/AP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya