Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Dua Orang Tewas Ditembak

23/5/2016 06:00
Dua Orang Tewas Ditembak
(AP/TV VIA AP)

SEORANG pria berusia 27 tahun melepaskan tembakan seusai acara konser musik di sebuah desa di barat Austria, Minggu (22/5).

Polisi mengatakan insiden penembakan itu menewaskan dua orang dan melukai 11 lainnya sebelum pelaku menembak dirinya sendiri.

Aksi penembakan berlangsung Minggu dini hari di dekat Kota Nenzing, Provinsi Vorarlberg.

Lokasi pertunjukan musik yang dihadiri sekitar 150 orang itu berjarak sekitar 40 kilometer timur perbatasan dengan Liechtenstein.

Beberapa pengunjung diketahui mengonsumsi alkohol selama konser berlangsung di sebuah properti yang diyakini digunakan klub motor bernama The Lords.

Polisi mengungkapkan penembakan didahului dengan adu mulut antara pria bersenjata dan seorang perempuan di tempat parkir.

"Setelah beradu argumen, pria (pelaku) itu kembali ke mobilnya dan kembali dengan pistol. Tak lama, ia mulai menembak orang-orang secara acak sebelum bunuh diri," ungkap sebuah informasi awal.

Laporan yang dilansir Independent menyebut sekitar delapan korban mengalami luka serius dan menjalani perawatan di rumah sakit.

Sejumlah saksi mata mengatakan banyak pengunjung konser yang ketakutan melarikan diri ke hutan di sekitar dan bahkan ke jalan tol terdekat untuk menghindari penembakan.

Juru bicara polisi Susanne Dilp mengatakan, "Rangkaian persisnya mengenai peristiwa ini masih belum jelas."

Tidak terkait pilpres

Insiden mematikan itu tampaknya tidak ada hubungan dengan proses pemilihan umum presiden yang sedang berlangsung di Austria.

Pemilihan yang berlangsung dalam dua putaran itu diprediksi akan dimenangi kandidat sayap kanan Norbert Hofer.

Kandidat Partai Kebebasan itu berhadapan dengan kandidat independen Alexander Van der Bellen, yang mendapat dukungan dari Partai Hijau.

Hofer unggul dalam pemilu putaran pertama, tapi jauh dari mayoritas, yakni 35% suara, dan Van der Bellen mendapat 21% suara.

Pemilu Austria diwarnai kekhawatiran akan krisis pengungsi.

Sekitar 90 ribu orang, sekitar 1% dari populasi negara itu, mengklaim suaka ke Austria tahun lalu. Partai Kebebasan mengampanyekan antiimigrasi.

Pada kampanye terakhir di Wina, Hofer, 45, menegaskan pesannya bahwa pengungsi harus menyatu.

Presiden Komisi Eropa dan Parlemen Eropa, Jean-Claude Juncker dan Martin Schulz, menyampaikan kekhawatiran mereka bahwa Hofer bisa menang.

Meski jabatan presiden di Austria sebenarnya ialah tugas seremonial, ia punya kekuatan untuk membubarkan pemerintahan. (AFP/BBC/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya