Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Lembaga Kemanusiaan Bentuk Persaudaraan Indonesia-Suriah

Syarief Oebaidillah
22/4/2018 21:05
Lembaga Kemanusiaan Bentuk Persaudaraan Indonesia-Suriah
( ANTARA FOTO/Siswowidodo)

SEJUMLAH lembaga sosial kemanusiaan membentuk konsorsium untuk membantu rakyat Suriah yang sudah sejak lama menderita akibat perang saudara berkepanjangan di negara tersebut. Konsorsium ini diberi nama Persaudaraan Indonesia Suriah (PIS).

"Kami membentuk PIS sebagai wujud dari rasa solidaritas dan keprihatinan kami terhadap korban sipil yang sudah sedemikian banyak berjatuhan dalam konflik bersaudara di Suriah," kata Afwan Riyadi, selaku salah satu inisiator konsorsium PIS melalui keterangan pers yang diterima, Minggu (22/4).

Menurut Afwan, PIS akan memfokuskan penggalangan dana sosial untuk membantu rakyat Suriah yang setiap hari menjadi korban konflik tersebut. Saat ini, PIS fokus membantu ratusan ribu masyarakat Ghouta Timur yang harus mengungsi akibat serangan bom kimia.

Sejumlah lembaga tergabung ke dalam PIS ini yaitu LAZNAS BSM, LAZNAS Al Azhar, Majelis Taklim Telkomsel, SADAQA, Rumah KAMMI Peduli, komunitas Sedekah Harian, lembaga Ide Berbagi, dan Zakat Sukses.

"Delapan lembaga ini kami angkat menjadi inisiator PIS. Kami juga membuka diri jika ada lembaga-lembaga lain untuk bergabung bersama kami. Harapan kami, PIS dapat membantu penyaluran bantuan secara lebih masif dan terpadu sehingga tepat pada sasaran," ungkap Afwan.

Sebelum Ramadan, ia mengutarakan PIS akan merilis konsorsium ini. Namun, dalam waktu dekat, PIS akan mengirimkan bantuan yang sudah dikumpulkan oleh masing-masing lembaga.

"Kami mengajak lembaga sosial kemanusiaan lain di Indonesia yang berminat untuk terlibat dan bergabung dalam Persaudaraan Indonesia Suriah ini. PIS diniatkan untuk fokus pada bantuan kemanusiaan bagi rakyat Suriah, bukan membahas politik, agama, ataupun lainnya," pungkas Afwan. (RO/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya