Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PEMERINTAH negara-negara Barat memperingatkan warga mereka untuk tidak bepergian ke Filipina Selatan. Hal itu dilakukan menyusul meningkatnya ancaman serangan teror dan penculikan oleh kelompok militan Islam. Negara-negara Barat yang mengeluarkan peringatan tersebut ialah Inggris, Kanada, dan Australia. Ketiga negara Barat itu mewanti-wanti warga mereka setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte memperpanjang masa darurat militer di kawasan selatan Mindanao sampai akhir tahun.
Penasihat pemerintah Kanada, Senin (24/7), mengeluarkan peringatan agar warga mereka tidak berkunjung ke wilayah Mindanao mana pun kecuali Davao, yaitu kota terbesar di selatan. "Ada risiko serangan teroris dan penculikan serius di wilayah itu," kata pemerintah Kanada. Sebelumnya, negara-negara Barat memang telah menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Mindanao. Namun, dalam peringatan terbaru, diminta agar tidak mengunjungi hampir seluruh wilayah Mindanao.
Dalam merespons hal itu, para analis menilai peringatan itu mencerminkan kekhawatiran yang meningkat terhadap pengaruh kelompok Islam State (IS) di Mindanao. Di wilayah itu, orang-orang bersenjata yang berjanji setia kepada IS telah menduduki Marawi, yakni kota muslim utama di Filipina Selatan, sejak Mei 2017. Hingga kini, tentara Filipina belum mampu mengusir mereka meskipun pertempuran-pertempuran sengit yang menewaskan lebih dari 600 orang terus berlangsung.
Menurut data statistik, di Mindanao tinggal sekitar 20 juta jiwa. Luas kawasan itu kira-kira sepertiga wilayah Filipina. Di wilayah tersebut telah berkecamuk konflik selama puluhan tahun. Kelompok separatis muslim dan komunis berperang melawan pemerintah. Tidak hanya memberontak, kelompok-kelompok kecil militan Islam yang dipimpin Abu Sayyaf menjalankan operasi penculikan untuk minta uang tebusan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved