Sidang Isbat Diadakan 5 Juni

PEMERINTAH akan menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan pada 5 Juni mendatang.

“Kita pada 5 Juni sebelum magrib akan mengadakan pertemuan dan setelah magrib akan mengadakan sidang isbat,” kata Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, di Yogyakarta, Senin (23/5). Sidang isbat akan melibatkan para pemuka agama, akademisi, pakar, dan pimpinan ormas-ormas Islam. Dalam sidang isbat itu, akan ditentukan awal Ramadan.

Sebelumnya, pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan awal Ramadan tahun ini atau 1437 Hijriah jatuh pada Senin, 6 Juni 2016. Penetapan itu didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, mengatakan ijtimak jelang Ramadan 1437 Hijriah terjadi pada Minggu 5 Juni 2016. Tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta 07.48 (hilal sudah wujud).

Di seluruh wilayah Indonesia saat terbenam matahari, bulan sudah berada di atas ufuk. “Tanggal 1 Syawal 1437 Hijriah jatuh pada Rabu Pahing, 6 Juli 2016,” tegas Haedar.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin mengatakan umat Islam sudah seharusnya saling menghargai meski nantinya ada perbedaan dalam melaksanakan awal dan akhir puasa Ramadan 1437 Hijriah/2016 Masehi. Sikap saling menghargai itu penting karena perbedaan penentuan waktu puasa akan terus terjadi lantaran beberapa organisasi kemasyarakatan Islam memiliki kriteria masingmasing untuk menentukan waktu puasa.

MUI juga mengharapkan umat Islam menjadikan sidang isbat sebagai salah satu rujukan untuk menentukan waktu puasa. Ma’ruf juga berharap puasa tahun ini dimulai dan diakhiri secara bersama-sama atau serentak. Jika nantinya terjadi perbedaan, itu tidak perlu dibesar-besarkan. (AT/H-1)