Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kualitas PAUD Terus Ditingkatkan

Syarief Oebaidillah
23/5/2016 07:00
Kualitas PAUD Terus Ditingkatkan
(ANTARA)

LEMBAGA Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah menjangkau hingga ke desa-desa.

Namun, belum semua lembaga PAUD memiliki sarana prasarana dan anggaran memadai, serta tenaga-tenaga pendidik yang kompeten.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat, dari 700 ribu guru kelompok bermain (KB) dan taman kanak-kanak (TK), 49 persennya hanya berijazah SMA atau SMP.

Sebanyak 30 persennya sudah berijazah S1, tapi tidak semuanya berlatar belakang studi PAUD.

"Ke depan, kami menargetkan pengembangan PAUD berkualitas. Di antara seluruh komponen mutu, kompetensi pendidikan pengajar merupakan yang utama. Maka, kami berupaya meningkatkan kompetensi para pengajar," ujar Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-Dikmas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Haris Iskandar, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan, pelatihan bagi pengajar PAUD akan terus digencarkan dengan menggandeng asosiasi profesi seperti Himpunan Paud Indonesia, Ikatan Guru Taman Kanak Indonesia, Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak Indonesia, serta penyelenggaraan pelatihan secara daring.

Terkait anggaran, Haris menyatakan Kemendikbud mengalokasikan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD yang tahun ini nilainya Rp2,28 triliun.

Di samping itu, pengembangan PAUD juga didukung dana desa.

Setidaknya 5% dari Rp47 triliun dana desa dialokasikan pada pengembangan sarana pendidikan dan kesehatan.

"Dalam indeks membangun desa disebutkan satu desa minimal ada satu PAUD, satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan satu SD."

Ia juga menilai keterlibatan publik dalam PAUD saat ini semakin meningkat, termasuk di bidang anggaran.

"Karenanya, kita harus menyinergikan upaya masyarakat dan pemerintah dan masyarakat."

Utamakan bermain

Direktur PAUD Direktorat Jenderal PAUD-Dikmas Kemendikbud, Ella Yulaelawati, menambahkan PAUD berkualitas menempatkan bermain sebagai wahana penting bagi anak usia dini dalam mengembangkan kemampuan bahasa, kecakapan sosial emosional, dan kemampuan kognitif mereka.

Ia mengingatkan, pembelajaran membaca, menulis, dan berhitung secara konvensional tidak dianjurkan.

PAUD didorong membangun pengenalan aksara dan angka yang sesuai dengan tahap perkembangan anak.

"Caranya dengan kegiatan bermain, bernyanyi, mende-ngarkan dongeng, dan bercerita dengan teman sebaya. Guru dianjurkan membacakan buku, mendongeng, mendampingi, dan menstimulasi anak," papar Ella.

Ia menggarisbawahi pen-tingnya PAUD untuk membangun manusia Indonesia yang produktif.

Ia pun bersyukur gerakan Satu Desa Satu PAUD cukup sukses. Saat ini gerakan itu menjangkau 58.174 desa atau 72,29% dari total desa di Indonesia.

"Ini menunjukkan, PAUD telah menjadi sebuah gerakan masyarakat," ujar Ella.

Tercatat, pada 2011 terdapat 140.348 satuan PAUD. Jumlah itu terus bertambah hingga pada 2015 ada 187.242 PAUD.

"Kami juga mengutamakan daerah terdepan, terluar, dan terbelakang (3T). Ada 600 PAUD baru di 118 kabupaten yang termasuk 3T. Diharapkan, akhir tahun ada 1.000 PAUD baru di daerah 3T." (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya