Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Kecurangan UN Ditindaklanjuti

Puput Mutiara
14/5/2016 09:30
Kecurangan UN Ditindaklanjuti
(ANTARA)

KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menindaklanjuti temuan kecurangan ujian nasional (UN) SMP.

Salah satunya, membekuk pelaku yang berupaya memperjualbelikan kunci jawaban di Medan, Sumatra Utara (Sumut).

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud Daryanto mengatakan tiga pelaku yang notabene merupakan pelajar SMPN 1 Medan itu kini mendapat pembinaan dari sekolah di bawah pengawasan dinas pendidikan setempat.

"Kita harus bedakan tindak kriminal yang dilakukan dengan ranah pendidikan. Sebagai siswa, dia (pelaku) tetap berhak ikut ujian," ujarnya saat dihubungi, Jumat (13/5).

Kendati masuk kategori tindak kriminal, menurut dia, apa yang dilakukan siswa itu terbilang kecil.

Artinya, tidak perlu dibawa sampai ke ranah hukum pidana.

Sebelumnya diberitakan bahwa pelaku tertangkap tangan oleh polisi tengah memperbanyak (memfotokopi) lembar kunci jawaban palsu.

Beruntung lembar jawaban itu belum sempat tersebar ke siswa lain.

"Auditor investigasi kami juga punya professional judgement. Tindakan yang dilakukan anak itu sifatnya kriminal, tapi hak mereka di sekolah harus terpenuhi," tegasnya.

Selain itu, ungkap Daryanto, masih banyak hasil temuan lain yang sudah ditindaklanjuti.

Tidak hanya dari tim pengawas Kemendikbud di lapangan, tetapi juga berdasarkan laporan Fede-rasi Serikat Guru Indonesia (FSGI).

"Apa yang disampaikan Bu Retno (Retno Listyarti, Sekjen FSGI) itu sebagian besar juga kan juga langsung masuk di posko kami. Sepanjang UN dan ditemukan kejanggalan, langsung kita tindak," tandasya.

Meski demikian, ia mengaku prosedur dan teknik audit investigasi yang dilakukan tidaklah mudah, mulai pengecekan lokasi, konfirmasi, hingga wawancara dengan pihak-pihak yang dinilai relevan.

Selain itu, lanjutnya, tim penyidik harus mendapatkan barang bukti asli, menganalisis permasalahan yang ditemukan, dan akhirnya bisa menyimpulkan kebenaran dugaan adanya kecurangan tersebut.

"Intinya, itu semua ditindaklanjut," tukasnya.

Empat laporan

Selama berlangsungnya UN pensil dan kertas pada 9-12 Mei lalu, FSGI menerima empat laporan.

Jenis laporan yang diterima ialah lancarnya UN pada hari pertama, soal juga dianggap mampu dikerjakan siswa.

Kedua, sulitnya soal matematika dan diduga tidak sesuai kisi-kisi soal serta soal tidak pernah diajarkan ke siswa.

Ketiga, beredarnya soal dan kunci jawaban di kalangan siswa.

Keempat, dugaan bocornya soal di aplikasi Google Drive.

Terkait soal UN matematika SMP yang tidak sesuai kisi-kisi, FSGI merasa perlu ditindaklanjuti dengan mengecek ke Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) dan seluruh yang terlibat dalam pembuatan soal UN matematika tersebut.

"Kami berharap tindak lanjut dari pihak Kemendikbud atas semua temuan ini agar dibuka ke publik karena publik berhak tahu demi perbaikan kebijakan selanjutnya," ujar Retno. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya