EKSPEDISI Bakti untuk Negeri kali ini menjelajah Kota Sabang di ujung barat Indonesia. Di sini, tim bertemu komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sabang untuk mengetahui lebih lanjut mengenai potensi pariwisata di kota ini.
GenPi merupakan komunitas pencinta pariwisata yang bergerak di dunia digital dan mengutamakan pemuda-pemuda kreatif yang aktif di dunia media sosial. Di masa pandemi ini, mereka turut aktif memberikan solusi atas anjlokya sektor pariwisata, tak terkecuali di Sabang.
Salah satu ide yang ditawarkan adalah virtual tur ke tempat-tempat wisata di Sabang. Menurut salah seorang anggotanya, virtual tur ini bertujuan menyadarkan kepada masyarakat luar Sabang dan Aceh bahwa kota ini sudah aman untuk dikunjungi kembali.
Dengan teknologi jaringan internet yang cukup baik, wisatawan dapat merasakan pengalaman berwisata dan melihat panorama alam di Sabang melalui virtual tur. Salah satu destinasi wisata yang dikunjungi tim Ekspedisi Bakti dan GenPi untuk dinikmati masyarakat adalah Gua Sarang.
“Gua sarang ini salah satu obyek wisata yang diunggulkan juga di Kota Sabang. Gua Sabang itu dibilang sebagai Raja Ampat-nya Aceh,” kata anggota GenPi, Ilham. Benar saja, keindahan panorama birunya air laut yang dipercantik dengan batu-batu karang cukup menghangatkan mata.
GenPi menilai Sabang sangat kuat potensi pariwisata alamnya karena tidak adanya industri dan pabrik-pabrik yang mencemari lingkungan. “Jadi saya berkeinginan mempromosikan daerah saya, dengan background saya bisa membuat video,” ungkapnya.
Destinasi selanjutnya adalah Benteng Anoe Itam yang merupakan benteng peninggalan Jepang yang menjadi salah satu tujuan wisata sejarah di Sabang. Benteng ini dibangun pada 1942 sebagai benteng pertahanan Jepang.
Benteng ini berbentuk tapal kuda dan menghadap ke laut. Setengah bangunannya terletak di bawah tanah dan menyisakan menara bidik untuk mengintai musuh. Di lokasi ini masih terdapat meriam sepanjang 3 meter yang membidik ke arah laut.
“Spot di Sabang, jangkauannya dekat-dekat, seperti ada air terjun, ada laut, danau. Nah itu kira-kira kita bisa berjalan 10-15 menit sudah mencapai destinasi yang berbeda,” kata Ilham.
Selanjutnya tim ekspedisi diajak melihat keindahan bawah laut di salah satu spot diving terfavorit di Sabang. Ilham mengatakan Sabang terkenal dengan surganya diving, salah satunya di perairan Pulau Seulako.
“Memang yang lebih diunggulkan dan menjadi alasan orang berwisata ke Sabang adalah keindahan bawah lautnya. Selain terumbu karangnya yang beragam warna, begitupun ikan-ikannnya, tentunya ada keunikan tersendiri saat mengambil gambar di Pulau Seulako ini,” ungkapnya.
Saat ini, salah satu media promosi utama pariwisata Sabang adalah media sosial. Contohnnya seperti dilakukan Ilham dan kawan-kawan di GenPi. “Saat membuat konten, internet itu paling penting. Karena tanpa internet saya tidak bisa melihat referensi atau melihat video-video di luar Sabang. Dari situ saya bisa meniru bagaimana saya bisa membuat video seperti itu dengan alam yang ada di Sabang,” katanya.
Internet publik gratis
Kepala Dinas Kominfo Kota Sabang Ridwan menyebut wilayah Iboih dan Gapang yang menjadi area wisata di Sabang adalah fokus Kominfo untuk menempatkan internet publik gratis. Menurutnya, jangkauan internet untuk wilayah Kota Sabang bisa dikatakan hampir seluruhnya sudah terjangkau internet.
“Jangkauan akses internet dari Sabang ke Banda Aceh menggunakan backbone microwave. Terakhir-terakhir ini kan Sabang sudah menggunakan layanan fiber optic bawah laut dengan jaringan stabil. Jadi gangguan-gangguan seperti sinyal segala macam akan teratasi,” kata Ridwan.
Dengan jaringan internet yang baik di Kota Sabang, generasi milenial dapat terus berkarya lewat pemanfaatan teknologi. Seperti juga dilakukan, Nadia Tirta, mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman. Dia secara sukarela membantu para siswa yang kesulitan proses belajar mengajar di tengah pandemi.
Selain itu, ketersediaan internet di Sabang juga digunakan pada sektor kesehatan. Salah satunya di Puskesmas Desa Iboih, Sabang. Pemanfaatan internet digunakan untuk pengoperasian aplikasi PCare BPJS yang memudahkan pelayanan terhadap pasien. (Ifa/S3-25)