Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PAK Raden yang nama aslinya Suyadi telah menghadap penciptanya pada 30 Oktober 2015. Kreator film boneka Si Unyil itu sudah lima bulan menghadap Illahi, tapi masyarakat Indonesia tidak akan mudah melupakan namanya.
Cukup banyak karya peninggalan seniman yang meninggal dalam usia 82 tahun itu untuk diingat. Ada sekitar 100 buku cerita yang dikarang lulusan seni rupa ITB (1952-1960) tersebut. Selain buku cerita, terdapat ribuan sketsa, lukisan, serta wayang.
“Semuanya kami serahkan kepada pemerintah untuk dijaga dan dimanfaatkan bagi anak-anak Indonesia,” tutur Kartini Subekti, 85, kakak kandung Pak Raden saat bertemu Mendikbud Anies Baswedan di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/3).
Penyerahan peninggalan Pak Raden kepada Kemendikbud itu dilakukan karena almarhum tidak memiliki keturunan yang dapat merawatnya.
“Kami tidak bisa merawat sehingga kami mencari tempat agar karya Pak Raden dapat dijaga dan dimanfaatkan bagi anak-anak Indonesia. Karya ini memiliki nilai historis dan bersifat informatif serta edukatif,” lanjut Kartini didampingi sukarelawan serta keluarga almarhum Pak Raden.
Semasa hidupnya, Pak Raden yang pernah belajar animasi di Perancis sekitar dua tahun (1961-1963) dan dikenal sebagai pendongeng, tetapi juga animator, pemain sinetron, pelukis, cerpenis, pendalang, dan sebagainya.
Pak Raden merupakan pencetus tayangan edukatif serial anak Si Unyil yang melegenda pada 1980-an. Kisah Si Unyil sempat diperbarui guna mengikuti perubahan zaman pada 2000-an.
Pada masa jayanya, serial Si Unyil mencapai 603 seri film boneka dan menjadi teman pemirsa Nusantara setiap Minggu pagi. Selain dalam bentuk serial, Pak Raden mengarsipkan 812 karya seni rupa Si Unyil berupa ilustrasi, drawing, serta sketsa.
Mendikbud Anies Baswedan dengan tangan terbuka menerima permintaan keluarga Pak Raden. “Kami menyadari benar meski almarhum melekat dengan nama Pak Raden, bukan nama aslinya, Suyadi, kami sangat mengapresiasi agar menjadi bahan pembelajaran di masyarakat. Insya Allah pahala beliau mengalir terus sebagai amal kebaikan,” cetusnya.
Anies berjanji menjaga semua karya Pak Raden sesuai permintaan keluarga. Kemendikbud akan menyiapkan tempat semacam galeri atau corner dan bisa pula dibawa ke Museum Nasional.
Dalam pertemuan nasional Mendikbud dengan para komunitas pendongeng se-Indonesia pada November 2015, sempat tercetus usulan supaya hari kelahiran Pak Raden pada 28 November menjadi Hari Dongeng Nasional. Usulan tersebut sedang dikaji. “Artinya, usulan itu tercetus karena kiprah besar beliau,” pungkas Anies. (Syarief Oebaidillah/T-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved