Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Delapan Belas Penyu Diselamatkan Pascatsunami Selat Sunda

Dhika Kusuma Winata
26/12/2018 14:28
Delapan Belas Penyu Diselamatkan Pascatsunami Selat Sunda
(ANTARA)

SEBANYAK 18 ekor penyu yang terdampar ke daratan berhasil diselamatkan tim gabungan Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) pascatsunami melanda pesisir Banten. Belasan penyu itu kemudian dilepasliarkan di perairan Tanjung Lesung.

"Hingga saat ini, tim dari Balai TNUK terus melakukan pencarian penyu," ujar Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Djati Witjaksono Hadi, melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (26/12).

Tim gabungan terdiri dari petugas Balai TNUK, Tim Vertical Rescue, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, PMI (Palang Merah Indonesia), Pramuka Peduli, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta relawan masyarakat.

Tim berhasil mengevakuasi 16 ekor penyu pada Senin (24/12) lalu. Kemudian dua ekor penyu lainnya berhasil diselamatkan pada Selasa (25/12). Penyu-penyu tersebut ditemukan di sekitar kawasan pantai Tanjung Lesung.

"Saat ini, tim gabungan terus melakukan pencarian terhadap satwa yang terdampar akibat dampak tsunami. KLHK mengimbau seluruh masyarakat yang melihat atau menemukan penyu terdampar, untuk menghubungi Balai Besar KSDA Jawa Barat dan Taman Nasional Ujung Kulon," imbuh Djati.

Baca Juga: Tiga Penyu Mati di Pulau Pari Gara-Gara Sampah

Ia menambahkan, dampak tsunami Selat Sunda juga dirasakan di sejumlah wilayah kawasan TNUK. Seluruh kegiatan dan objek wisata ditutup sementara hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Tercatat dua orang pegawai harian lepas (PHL) Balai TNUK menjadi korban meninggal dunia akibat tsunami. Mereka berpulang saat tengah bertugas di Resort Citelang yang termasuk wilayah Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) wilayah II Pulau Handeuleum.

Sementara itu, seluruh personil yang bertugas di Pulau Panaitan dilaporkan dalam kondisi sehat dan selamat. Saat ini mereka telah dievakuasi dan tengah menunggu cuaca baik untuk kembali ke wilayah yang lebih aman.

Sejumlah fasilitas Balai TNUK dilaporkan juga tidak luput terkena dampak tsunami. Sebagian fasilitas mengalami rusak sedang hingga berat. Fasilitas yang mengalami kerusakan di antaranya kantor resort Citelang, dermaga Pulau Handeuleum, dermaga Tamanjaya, serta bangunan shelter dan toilet di Cigenter. Sedangkan dua unit motor ketinting dan dua buah sampan di Resort Citelang dan Handeuleum dilaporkan hancur dan hilang.

Untuk mempercepat koordinasi di lapangan, dibentuk Posko KLHK Peduli di kantor SPTN Wilayah III Sumur, Cibayoni. Petugas posko melayani pengobatan gratis bagi para pengungsi di sekitar lokasi terdampak dan lokasi pengungsian. Tim Balai TNUK Peduli juga terus membantu evakusi dan distribusi logistik bagi para pengungsi di Kecamatan Sumur.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya