Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
AKSI Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme jilid 2 yang akan digelar bertepatan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2017 bukan kegiatan Forum Rektor Indonesia (FRI). FRI menyatakan kehadiran para pimpinan perguruan tinggi dalam acara itu merupakan hak dan tanggung jawab masing masing.
Hal itu ditegaskan Ketua FRI Prof Dr Suyatno kepada media di Jakarta, Kamis (26/10). Ia mengimbau kepada seluruh komponen bangsa, khususnya pimpinan perguruan tinggi dan seluruh sivitas akademika, untuk tetap bersikap arif dan bijak dalam menyikapi aksi-aksi saat ini.
"Mari kita tetap menjaga NKRI dan kita kelola perguruan tinggi agar meningkat mutu dan kualitasnya," kata Suyatno, yang didampingi Ketua Dewan Pertimbangan FRI, Prof Dr Rochmat Wahab.
Suyatno, yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), menyarankan agar kegiatan pada 28 Oktober 2017 yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda itu sebaiknya diisi dengan kegiatan produktif dan bermanfaat bagi pemuda dan mahasiswa.
Ia mencontohkan beberapa kegiatan positif dapat dilakukan di antaranya aksi peduli lingkungan, bakti sosial, seni budaya, serta kegiatan positif lainnya yang mencerminkan bahwa mahasiswa memiliki kepedulian tinggi kepada masyarakat, respek, dan inklusif.
Seperti diberitakan, Aksi Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme jilid 1 juga telah digelar pada 25-26 September 2017 di Bali. FRI menyatakan sama sekali tidak terlibat dan kegiatan itu juga bukan bagian dari agendanya. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved