Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Mendunia Berkat Konsistensi dan Kreativitas

Retno Hemawati
28/7/2017 00:30
Mendunia Berkat Konsistensi dan Kreativitas
(MI/PANCA SYURKANI)

BERAWAL dari mimpi, Dynand Fariz, 54, menggagas Jember Fashion Carnaval (JFC). Awalnya, Dynand melihat banyak sekali potensi Jember yang belum dieksplorasi. Selama ini, berita-berita tentang Jember lebih banyak berita negatif dan tidak mengangkat potensi budaya Jember. Ambisi untuk mengangkat nama Jember diperkuat dengan minat Dynand yang memiliki ketertarikan di bidang fesyen.

Ia pun merancang busana dan kemudian terwujud ketika mendapatkan beasiswa di sekolah ESMOD Jakarta. Di sekolah terkemuka itu, ia mendapatkan banyak pengetahuan di dunia fesyen hingga ia bisa berkembang sebagai seorang desainer hingga lebih maju. Ia bahkan mendapatkan beasiswa training teacher di ESMOD Prancis pada 1999.
Sekembalinya dari Prancis, Dynand memutuskan untuk kembali mengajar. Dengan pangalaman dan pengetahuan yang ia dapat di dunia fashion, ia kemudian mendirikan sebuah rumah mode yang diberi nama House of Dynand Fariz serta mendirikan komunitas JFC atau Jember Fashion Carnival.

Awalnya festival ini mengundang kontroversi dan ditentang oleh banyak orang. Jember yang dikenal sebagai kota santri sempat menolak diadakannya JFC. Karnaval itu dinilai sangat kontroversial sehingga tidak langsung diterima masyarakat. Namun, konsistensi dan kreativitas yang terus terjaga membuat JFC bisa berlangsung setiap tahun sejak 2001. Selain karnaval, JFC juga merangkul ribuan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di bidang industri kreatif untuk turut berpartisipasi.

Dampak turunan
Dampak turunan JFC membuka banyak destinasi wisata baru di Jember. JFC berhasil menjadi penggerak ekonomi di Kota Jember. Bahkan pada 2018 hingga 2019, JFC akan promosi pariwisata roadshow internasional ke Eropa dan Amerika Serikat mewakili Indonesia. Gelaran tahunan World Class Street Fashion Carnival oleh JFC yang tahun ini memasuki tahun ke-16 kembali digelar pada tanggal 9 Agustus 2017 sampai 13 Agustus 2017 di Jember yang kini mendapat sebutan kota karnaval fesyen dunia.

Kali ini mengusung tema besar Victory dengan 10 subtema unik yang mempresentasikan perjalanan JFC dalam meraih prestasi di level dunia dalam kategori National Costume, yakni Srivijaya Empire, Bali, King of Papua, Mystical Toraja, Siger Crown Lampung, Borneo, Chronicle of Borobudur, Mythical Toraja, Worderful of Betawi, dan Unity in Diversity.

Prestasi Dynand Fariz dan JFC tidak perlu diragukan lagi. ereka telah meraih 13 kali kemenangan dalam Best National Costume. Salah satunya Dynand pernah merancang kostum nasional yang dikenakan Elvira Devinamira dalam ajang kontes Miss Universe ke-63 pada 21 Januari 2015. Kostum yang bertema Chronicle of Borobudur tersebut ternyata berhasil meraih penghargaan sebagai kostum Nasional terbaik. Big Circle yang memasuki episode 18 kali ini masih dipandu oleh Andy F Noya bersama Amanda Zevannya.

Mereka akan berdiskusi bersama para narasumber, selain Dynand Fariz, terdapat juga Esthy Reko Astuty, Febrian Kahar, dan Tesar Sandikapura. Narasumber itu akan didampingi oleh mentor Veronica Colondam (sociopreneur) dan Arto Soebiantoro (local brand specialist), yang akan memberikan banyak insight kepada narasumber. Bahasan ini akan ditayangkan di Metro TV pada Minggu (30/7) pukul 19.30 hingga 20.30 WIB. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya