Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pertamina Sasar 2,045 Juta Barel

Dero Iqbal Mahendra
26/5/2016 05:10
Pertamina Sasar 2,045 Juta Barel
(ANTARA)

PT Pertamina (persero) menargetkan produksi migas pada 2030 mencapai 2,045 juta setara minyak per hari (boepd), atau tumbuh 8% dari rata-rata capaian saat ini. Sebagai target tengah, BUMN energi itu pun mematok produksi di 2025 pada kisaran 1,942 juta boepd.

”Kita akan tambah produksi melalui blok baru atau blok akuisisi. Seperti 2017, harunya ada tambahan 140 ribu boepd kalau ada tambahan 4-5 blok di 2017 yang diakusisi,” ungkap Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di sela pembukaan Indonesia Petroleum Association (IPA) di Jakarta, Rabu (25/5).

Meski begitu, Dwi tetap memperhatikan dampak pelemahan harga minyak dunia serta tantangan internal seperti kebakaran di proyek Pertamina EP Cirebon awal tahun ini. “Kebakaran itu memengaruhi target lifting 2016 sebesar 661 ribu boepd. Kita review banyak lubang untuk tingkatkan volume. Di di semeter dua harus lebih kerja keras mengejar target itu,” terangnnya.

Selain dari sisi hulu, pihaknya juga terus meningkatkan kemampuan pengolahan migas untuk menutup defisit kebutuhan nasional yang berkisar 800 ribu barel per hari (bph). “Kilang harus terus ditingkatkan. Pada 2025 Pertamina harus bisa produksi di atas 2 juta bph.”

Dwi mengungkapkan sedikitnya butuh US$40 miliar untuk investasi kilang. “Sektor hulu harus bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kelebihan 400 ribuan bph bisa kita pasarkan ke regional (ASEAN),” ujarnya.

Guna menghadapi era kompetisi global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Pertamina melakukan peningkatan efisiensi dan kapasitas produksi sebagai agenda utama. “Capaian produksi Pertamina setiap tahun meningkat. Pada 2016 mencapai 1,948 juta boepd, naik dari 2015 sebesar 1,605 juta boepd,” kata Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina, Meidawati.


Kucurkan beragam insentif

Dalam menghadapi harga minyak dunia yang masih belum membaik, Kementerian ESDM terus memperbaiki regulasi dan memberikan insentif. “Perizinan dan penataan yang sifatnya parsial itu tidak akan cukup mengatasi keadaan sekarang. Kita harus mengatur sustainable split agar kerja sama industri dengan pemerintah berjalan panjang,” terang Menteri ESDM Sudirman Said di kesempatan yang sama.

Nantinya, perubahan desain kebijakan sektor migas akan dimasukkan ke pembentukan UU Migas baru pengganti UU No 22 Tahun 2001.
Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menambahkan pihaknya sedang menyusun beberapa insentif yang diharapkan bisa mendorong sektor migas.

“Kita sedang menyiapkan ekstensi waktu dan kemudahan eksplorasi untuk mencapai komitmen serta transfer eksplorasi,” terang Wirat.
Selain itu, ada insentif untuk blok migas laut dalam (deep water) dan remote area. “Juga simplifikasi pada data akses sehingga memberikan kesempatan cross PSC cost recovery untuk eksplorasi yang tadinya POD basis sekarang bisa blok basis terbatas atau blok basis sepenuhnya,” paparnya.

Di sisi lain, beberapa insentif yang sedang diproses ialah tax holiday, FTP, demo holiday, dan province split. (Jay/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya