Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Berdikari Ditugasi Tangani Perunggasan

Nuriman Jayabuana
14/5/2016 06:50
Berdikari Ditugasi Tangani Perunggasan
(ANTARA)

PEMERINTAH bakal menunjuk perusahaan pelat merah di sektor peternakan PT Berdikari (persero) untuk masuk ke industri perunggasan.

Penugasan itu bertujuan mendobrak dominasi praktik kartel sehingga dapat menstabilkan harga ayam di pasar nasional.

"Supaya harganya lebih terjangkau. BUMN harus masuk juga untuk mengimbangi perusahaan yang mendominasi," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/5).

Berdikari tidak hanya turut serta dalam penjualan final stok komoditas ayam.

Pemerintah juga akan menugaskan perusahaan tersebut dalam peternakan indukan, great grandparent stock, grandparent stock, parent stock, day old chicken, dan pakan ternak.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan sudah saatnya pemerintah mengintervensi pasar industri perunggasan.

"Jika terus begini, persaingan nanti tidak jalan dan kita tidak bisa mulai (menyusun kebijakan) dengan market yang terlalu pincang," ujar Darmin.

Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf menambahkan hal tersebut merupakan respons pemerintah terhadap praktik kartel di sektor peternakan unggas.

"Saat ini hanya ada dua perusahaan peternakan ayam besar yang menguasai 80% pangsa pasar dari hulu hingga ke hilir. Data kita menunjukkan mereka, mulai pakan, vaksin, sampai usaha unggasnya sendiri," ujarnya.

Berdasarkan temuan KKPU, terdapat disparitas harga yang begitu jauh pada komoditas daging ayam.

Harga rata rata daging ayam di tangan peternak sebenarnya pada kisaran Rp10 ribu per kilogram.

Sementara itu, harga daging ayam di pasaran berkisar Rp38 hingga Rp40 ribu per kilogram.

"Padahal, harga ideal di tingkat konsumen sebenarnya bisa hanya Rp18 ribu per kilogram," tuturnya.

Pemerintah bakal membatasi pangsa pasar swasta melalui pagar regulasi.

"Untuk itu akan dilakukan pembatasan, porsi akan lebih banyak ke BUMN. Termasuk pembatasan swasta untuk masuk pasar," kata dia.

Perusahaan perunggasan swasta akan lebih didorong untuk menyalurkan produk mereka ke pasar ekspor.


Impor ayam untuk industri

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengusulkan pemerintah membuka keran impor komoditas ayam untuk industri pengolahan (mechanically deboned meat /MDM).

"Supaya industri pengolahan mendapat bahan baku dengan harga kompetitif," katanya.

Selama ini industri pengolahan ayam hanya bisa mendapat pasokan MDM dari segelintir pemasok.

Adanya praktik kartel mengakibatkan industri itu tidak kompetitif dan akhirnya membentuk harga yang relatif tinggi.

"Di sini, harga MDM Rp17 ribu-Rp18 ribu. Sementara itu kalau impor dari Belanda, harganya cuma Rp8.000-Rp10 ribu."

Saleh mengatakan praktik kartel juga terjadi di sektor pasokan pakan.

"Selama ini 60%-70% cuma di pakannya." (E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya