Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
PT Sarana Multigriya Finansial (persero) menyalurkan pinjaman sebesar Rp1,19 triliun pada Januari-Maret 2016.
Jumlah itu naik Rp1,16 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian itu terealisasi dalam pembiayaan ulang kepada PT Bank Tabungan Negara Tbk Rp1 triliun dan Bank Riau Kepri Rp190 miliar.
Penyaluran pembiayaan membantu SMF memperoleh pendapatan Rp229,5 miliar di kuartal pertama 2016, naik 3,42% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp221,9 miliar.
Pencapaiann itu juga berdampak pada laba bersih perseroan menjadi Rp85 miliar, atau tumbuh 19,72% (Rp14 miliar).
Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto mengatakan penyaluran dana melalui kerja sama refinancing bertujuan meningkatkan akselerasi produksi kredit pemilikan rumah (KPR) di Indonesia, yang menambah kapasitas dan kesinambungan pembiayaan perumahan sehingga terjangkau oleh masyarakat luas.
Guna merealisasikan program sejuta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang digagas pemerintah, perbankan juga harus menyiapkan dana Rp1,03 triliun di 2016.
Angka itu akan meningkat menjadi Rp1,14 triliun pada 2017, lalu Rp1,25 triliun di 2018, Rp1,38 triliun pada 2019, dan naik menjadi Rp1,51 triliun di 2020.
"Kebutuhan itu perlu direspons secara tepat dan cepat," ungkap Raharjo dalam konferensi pers kinerja triwulan pertama 2016 di Jakarta, Rabu (27/4).
Untuk itu, SMF menargetkan penyaluran pinjaman Rp4,1 triliun di 2016, naik 16,8% bila dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,51 triliun. (Bow/B-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved