Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Tidak Ingin Terus Merugi, Garuda Diminta Tutup Rute Jakarta-London

Erandhi Hutomo Saputra
22/4/2018 20:20
Tidak Ingin Terus Merugi, Garuda Diminta Tutup Rute Jakarta-London
(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatat kerugian Rp2,88 triliun sepanjang tahun lalu, tetapi tahun ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara menargetkan maskapai bintang lima itu mentas dari catatan negatif. Untuk mencapai target tersebut, Garuda diminta menutup rute-rute yang dinilai tidak menguntungkan seperti rute Jakarta-London.

"Yang dipertimbangkan bu Menteri (Rini Soemarno) untuk ditinjau (rute) ke London," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, di sela-sela HUT ke-55 Taspen di Menara Taspen Jakarta, Minggu (22/4).

Menurut Gatot, niat Garuda untuk bermain di rute 'kanguru' yakni Australia-London, Inggris melalui Jakarta pada awalnya cukup baik. Sebab, Garuda bisa menggaet potensi penumpang sebanyak 350 ribu penumpang tiap hari.

Namun, pada kenyataannya, banyak maskapai besar yang bermain seperti Qantas, sehingga penumpang Garuda hanya 35 ribu setahun atau tidak lebih dari 10% dari rute 'kanguru'.

Untuk itu, Garuda diminta untuk mengubah rute tersebut dengan rute lain yang lebih menguntungkan seperti rute Jakarta-Singapura. Selain itu, Direksi Garuda juga diminta untuk serius menggarap rute umrah dan haji yang potensinya 1 juta untuk jemaah umrah dan 200 ribu jemaah haji per tahunnya

"Dan untuk rute baru Pak Pahala (Dirut Garuda) mempertimbangan ke Turki untuk umrah," sebutnya.

Untuk memastikan Garuda tidak rugi lagi, Gatot memastikan kinerja Garuda akan dipantau dua minggu sekali. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya