Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatat kerugian Rp2,88 triliun sepanjang tahun lalu, tetapi tahun ini Kementerian Badan Usaha Milik Negara menargetkan maskapai bintang lima itu mentas dari catatan negatif. Untuk mencapai target tersebut, Garuda diminta menutup rute-rute yang dinilai tidak menguntungkan seperti rute Jakarta-London.
"Yang dipertimbangkan bu Menteri (Rini Soemarno) untuk ditinjau (rute) ke London," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan, Kementerian BUMN, Gatot Trihargo, di sela-sela HUT ke-55 Taspen di Menara Taspen Jakarta, Minggu (22/4).
Menurut Gatot, niat Garuda untuk bermain di rute 'kanguru' yakni Australia-London, Inggris melalui Jakarta pada awalnya cukup baik. Sebab, Garuda bisa menggaet potensi penumpang sebanyak 350 ribu penumpang tiap hari.
Namun, pada kenyataannya, banyak maskapai besar yang bermain seperti Qantas, sehingga penumpang Garuda hanya 35 ribu setahun atau tidak lebih dari 10% dari rute 'kanguru'.
Untuk itu, Garuda diminta untuk mengubah rute tersebut dengan rute lain yang lebih menguntungkan seperti rute Jakarta-Singapura. Selain itu, Direksi Garuda juga diminta untuk serius menggarap rute umrah dan haji yang potensinya 1 juta untuk jemaah umrah dan 200 ribu jemaah haji per tahunnya
"Dan untuk rute baru Pak Pahala (Dirut Garuda) mempertimbangan ke Turki untuk umrah," sebutnya.
Untuk memastikan Garuda tidak rugi lagi, Gatot memastikan kinerja Garuda akan dipantau dua minggu sekali. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved