Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Pemerintah Mendapat Kepercayaan

26/10/2017 07:45
Pemerintah Mendapat Kepercayaan
(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PROSPEK perekonomian Indonesia yang dipandang masih cerah mengangkat indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik 73,35 poin dan bertengger di level 6.025. Cerahnya prospek ekonomi Indonesia tergambar dari bertumbuhnya laba perusahaan atau emiten yang sahamnya tercatat di BEI. Hampir setiap perusahaan yang melaporkan kinerja triwulan III 2017 menunjukkan hasil positif. Emiten perbankan sebagai salah satu urat nadi perekonomian menunjukkan kinerja yang mengesankan. Laba yang dihasilkan meningkat dan rasio kredit bermasalah di hampir setiap bank tercatat turun. Hal itu ditangkap sebagai sinyal bahwa ekonomi secara keseluhan menunjukkan pemulihan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kenaikan indeks menembus level psikologis barunya itu didasari hal fundamental “Beberapa hari terakhir kita lihat kinerja keuangan perusahaan yang listed di bursa menyampaikan laporan keuang­annya naik, itu memberikan tren positif fundamental. Berarti prospek perusahaannya bagus dan itu menunjukkan aktivitas ekonomi yang sehat,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN 2018 di Jakarta, Rabu (25/10). Persetujuan DPR atas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 turut memberikan katalis bagi penguatan bursa. Pertumbuhan ekonomi 5,4% memberikan harapan atas perekonomian yang membaik. Angka-angka asumsi ekonomi makro lainnya yang disampaikan juga diprediksi dapat tercapai.

“Pemerintah sudah belajar dari penyusunan APBN sejak Jokowi naik menjadi presiden. Ini tahun di mana Menteri Keuangan Sri Mul-yani terlibat langsung. Untuk asumsi-asumsi sekarang sudah kredibel, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang banyak revisi,” ungkap analis teknikal Indopremier Sekuritas, Mino. Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan tercapainya level baru itu menunjukkan kepercayaan masyarakat atas kestabilan ekonomi dan politik Indonesia. “Ini menunjukkan satu kepercayaan angka statistik mengenai besarnya cadangan devisa, stabilnya rupiah 0,04% setahun, serta inflasi yang terjaga, GDP per kapita US$3.700. Hari ini pasar modal membuktikan bahwa angka kepercayaan terhadap pemerintah saat ini ada,” ujarnya.

Hal yang menarik ialah ­upaya untuk menembus level 6.000 tercapai dalam waktu 3,5 bulan, dan itu terjadi pada saat investor domestik lebih banyak melakukan pembelian ketimbang investor ­asing. “Mereka membuat pada 2017 ada pertambahan nilai transaksi harian lebih dari setengah triliun dari US$6,6 triliun ke US$7,3 triliun, dan 33% berasal dari kontribusi domestik,” tandas Tito.

Target 2018
Di sisi lain, maraknya perdagangan di bursa membuat BEI menetapkan rata-rata ­nilai transaksi harian BEI 2018 sebesar Rp9 triliun dari posisi sebelumnya Rp7,75 triliun. BEI memproyeksikan total pendapatan yang akan diperoleh Rp1,07 triliun atau meningkat 12,81% jika dibandingkan dengan RKAT 2017-revisi senilai Rp949,74 miliar.

Peningkatan proyeksi itu disebabkan perkiraan adanya penambahan pada pos pendapatan usaha sebesar 14,39%. Proyeksi atas biaya usaha BEI untuk 2018 ialah Rp924,04 miliar (termasuk biaya ­pungutan OJK dengan asumsi 15% dari total pendapatan untuk 2018) sehingga laba sebelum pajak menjadi Rp147,36 miliar. (Tes/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya