Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Ekonomi Bergerak Laba Emiten Melaju

(Ant/Try/E-1)
28/7/2017 06:01
Ekonomi Bergerak Laba Emiten Melaju
(Dok MI)

RODA perekonomian Indonesia pada semester tahun ini ternyata berjalan cukup kencang. Hal itu terlihat dari kinerja positif yang ditorehkan emiten PT Astra Internasional Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk. Astra Internasional sebagai sebuah grup konglomerasi bisnis besar di Indonesia seringkali direpresentasikan sebagai wajah ekonomi Indonesia karena memiliki lini bisnis yang luas dan beragam.

BCA dianggap sebagai representasi bisnis keuangan karena memiliki portofolio kredit perbankan yang lengkap dari kredit korporasi hingga ritel. Kemarin, Astra mengumumkan laba bersih pada semester I 2017 naik 31% menjadi Rp9,4 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp7,1 triliun. "Sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada semester pertama 2017," kata Direktur Utama Astra Prijono Sugiarto dalam keterangan resmi di Jakarta, kemarin.

Dari bisnis otomotif, laba grup meningkat 9% menjadi Rp4,2 triliun. Laba bersih bisnis jasa keuangan grup juga meningkat 62% menjadi Rp2 triliun, laba bersih Grup Astra dari segmen alat berat dan pertambangan meningkat 83% menjadi Rp2,1 triliun, dan laba bersih dari segmen agribisnis grup meningkat 32% menjadi Rp832 miliar, dan laba bersih dari divisi properti grup meningkat 94% menjadi Rp68 miliar.

Di sektor keuangan, BCA pada semester I ini tercatat menyalurkan kredit Rp433 triliun yang banyak ditopang segmen konsumer dan korporasi. Kredit konsumer BCA tumbuh 18,4% menjadi Rp124,5 triliun, dan kredit korporasi BCA tumbuh 18,7%menjadi Rp160,7 triliun. Kredit komersial dan usaha kecil serta menengah (UKM) tumbuh 1,2% menjadi Rp148,3 triliun. Adapun dana pihak ketiga BCA tumbuh 16,7% menjadi Rp572,2 triliun, dengan komposisi dana murah naik 12% jadi Rp426,9 triliun dan deposito tumbuh 33% jadi Rp145,3 triliun.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya