Liverpool Kalah, Klopp Berkilah
RENTETAN hasil sempurna dalam tujuh pertandingan sejak awal musim seraya mengirim Liverpool terbang tinggi di atas angin. Namun, Chelsea seakan menarik 'The Kop'--julukan Liverpool-- kembali jatuh ke bumi seusai mempermalukan mereka di depan pendukungnya sendiri.
Chelsea menang tipis 2-1 sekaligus menghentikan langkah Liverpool pada babak ketiga Piala Liga Inggris di Anfield pada Kamis (27/9) dini hari.
Kekalahan ataa Chelsea di luar dugaan banyak pihak mengingat performa Mohamed Salah dkk berada di puncak. Bahkan bos Chelsea Maurizio Sarri berkelakar anak asuhnya belum selevel dengan tim Merseyside tersebut.
Manajer Liverpool Jurgen Klopp pun berkilah bahwa tak ada yang salah dengan permainan anak asuhnya dalam laga ini.
"Menit demi menit, bahkan sejak awal ketika kamk meninggalkan lubang di belakang, kami telah memiliki lebih banyak kesempatan. Mereka bukan ancaman besar," kata pelatih Jerman ini dalam konferensi pers seusai pertandingan.
Klopp menambahkan kekalahan timnya hanyalah faktor tidak keberuntungan semata.
"Mereka mencetak gol setelah tendangan bebas yang tentu situasi tidak beruntung. Skor 1-1 dan saya pikir reaksi kami tidak buruk setelahnya. Tapi ketika (Eden) Hazard mencetak gol kami tak punya cukup waktu membalas," imbuh Klopp.
Liverpool unggul lebih dahulu di menit ke-58 saat Daniel Sturridge merobek gawang Willy Caballero. Namun, Chelsea mendapatkan momentum bangkit di menit ke-79. Gelandang Emerson Palmieri menceta gol dengan memanfaatkan bola liar di depan gawang. Penutupnya ialah gol indah dari Eden Hazard lima menit sebelum bubaran.
"Itu merupakan gol fantastis. Tak hanya cantik, tapi waktunya pun pas. Dia (Hazard) tak hanya terbaik di Liga Primer Inggris, melainkan salah satu terbaik di Eropa dan dunia. Dia sangatlah luar biasa," kata asisten pelatih Chelsea, Gianfranco Zola.
Di sisi lain, kemenangan ini menambah catatan yang positif bagi Chelsea sejak musim baru Liga Inggris di mulai. 'The Blues'--julukan Chelsea-- tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhir dan itu bukti bahwa Sarri membuat tim berada di trek yang benar. Ia pun sukses meningkatkan performa tim efek sejak ditunjuka menjadi suksesor Antonio Conte. (BBC/OL-3)