Hanya Setengah dari Penghuni Lapas Purwokerto yang Mencoblos
RATUSAN napi yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng) antusias menyalurkan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) khusus yang berada di lapangan tengah Lapas setempat, kemarin.
Hanya saja, dari dari 865 penghuni lapas, hanya 460 yang bisa mencoblos pada hari pemilihan yang jatuh pada Rabu (17/4).
Kepala Lapas Purwokerto Bambang Basuki mengakui kalau dari 865 penghuni Lapas Purwokerto, tidak seluruh warga binaan bisa menyalurkan hak pilihnya.
"Warga binaan yang menghuni di Lapas Purwokerto sebanyak 865 orang. Dari jumlah tersebut yang dapat mencoblos sebanyak 460 warga
binaan atau setengahnya. Sisanya tidak bisa karena kesulitan untuk mengurus A5, terutama bagi napi yang baru masuk. Padahal kami sudah berusaha bersama KPU Banyumas dan Dindukcapil," Bambang.
Baca juga: KPU Sleman Tolak Calon Pemilih Urus A5 yang tak Sesuai Syarat
Selain itu, lanjut Bambang, ada persoalan lain yakni kurangnya surat suara khususnya pemilihan presiden (pilpres). "Tadi sempat kekurangan
surat suara pilpres. Namun, dari KPU kemudian menambahkannya. Jadi, untuk kekurangan siurat suara pilpres dapat diatasi setelah ada
tambahan," ujarnya.
Secara umum, proses pencoblosan di Lapas Purwokerto berjalan lancar. Mereka yang mencoblos tidak hanya warga binaan, melainkan juga para petugas Lapas Purwokerto dan ada mahasiswa juga. Lapas Purwokerto menyediakan 4 TPS khusus untuk melayani mereka. (OL-7)