SBY Tulus Apresiasi Prestasi Jokowi


Penulis: Dede Susianti - 06 January 2018, 10:01 WIB
ANTARA/Rosa Panggabean

KETUA Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan partainya telah melihat berbagai prestasi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan memberikan apresiasi atas pencapaian yang ada.

“Saya menyaksikan Presiden Jokowi ingin memajukan dan menyejahterakan bangsa. Partai Demokrat melihat prestasi pemerintah, kami secara tulus menyampaikan terima kasih dan penghargaan,” kata SBY dalam pidato politik awal tahun 2018 di Kantor DPC Demokrat, Cibinong, Jawa Barat, kemarin.

Presiden keenam RI itu menyampaikan Partai Demokrat juga mengetahui bahwa Presiden Jokowi serius telah, sedang, dan terus melakukan tugas serta kewajibannya selaku pemimpin negara.

Demokrat berharap pemerintah dapat menjaga kinerjanya bahkan meningkatkan ke arah yang lebih baik.

Di sisi lain, SBY juga mencermati bahwa rakyat Indonesia masih menghadapi sejumlah permasalahan dan kekurangan. Oleh kare­na itu, dia meminta pemerintah dapat bekerja lebih gigih lagi.

“Partai Demokrat tidak bermaksud menggurui atau mendikte negara dan pemerintah,” jelas SBY.

Pada bagian lain, SBY mengatakan tahun 2018 ialah tahun yang sangat penting bagi perjalanan bangsa, yakni akan diselenggarakan pilkada serentak dan tahapan awal Pemilu 2019.

Demokrat meyakini Presiden beserta perangkat negara dan pemerintahan telah mempersiapkan pengelolaan negara dengan sebaik-baiknya dan memastikan Pilkada 2018 serta Pemilu 2019 berjalan aman, damai, tertib, lancar, serta dapat berjalan jujur dan demokratis.

Menurutnya, warisan yang bisa ditinggalkan Jokowi salah satunya ialah penyelenggaraan pilkada dan pemilu yang lancar. “Saya yakin Presiden Jokowi juga ingin meninggalkan legacy yang baik dan ingin diingat oleh sejarah, yaitu berlangsungnya pilkada dan pemilu yang benar-benar fair dan demokratis,” ujar dia.

Sorotan utama
Ia juga menyampaikan lima sorotan utama Demokrat pada tahun politik. Hal itu meliputi etika dan moralitas politik, netralitas aparat penegak hukum, integritas penyelenggara pemilu, independensi media massa, serta jaminan kebebasan warga memilih di pemilu dan pilkada.

“Partai Demokrat mengingatkan netralitas negara termasuk BIN, Polri, Kejaksaan, dan TNI mutlak adanya. Negara harus netral dan tidak boleh berpihak,” ujar dia.

SBY menegaskan elemen negara tidak boleh ikut campur dalam upaya memenangkan kandidat atau parpol tertentu, baik dalam pilkada maupun pemilu. Ia juga tidak ingin uang negara digunakan untuk kepentingan kandidat dan partai politik tertentu.

Acara pidato SBY juga dihadiri kader Demokrat Kabupaten Bogor dan dari berbagai daerah lainnya. Hadir pula pengurus DPP seperti Sekretaris Jenderal Hinca Pandjaitan­ dan Roy Suryo.

Sekretaris Jenderal Partai De-mokrat Hinca Panjaitan mengatakan pidato politik awal tahun SBY itu berangkat dari hasil rapat darurat partai tentang ketidakadil­an di tiga daerah pilkada, yakni di DKI Jakarta, Papua, dan Kalimantan Timur.

“Ini merupakan penjelasan lebih lengkap bahwa pengalaman yang kami alami itu agar tidak terjadi lagi. Itu poinnya,” ujar Hinca.

Saat menyinggung netralitas TNI dan Polri, terutama yang bakal maju di pilkada, Hinca mengatakan SBY mengingatkan aparatur negara mengikuti aturan main untuk menjalankan fungsi sesuai UU. (Ant/P-4)