Rupiah Menguat, Nilai Ekspor Rotan Turun


Penulis: Nurul Hidayah - 10 March 2016, 19:15 WIB
ANTARA/Zabur Karuru

PENGUATAN rupiah terhadap dolar Amerika Serikat justru berpengaruh negatif terhadap ekspor rotan Indonesia ke luar negeri. Nilai ekspor rotan justru menurun. Pemerintah pun diminta mempermudah kebijakan bagi pengusaha yang akan melakukan ekspor.

"Turunnya sangat drastis dan cepat sekali. Ini bisa berdampak buruk," kata Kabid Promosi Lokal Dewan Perwakilan Daerah Asosiasi Mebel Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Cirebon, Muhammad Akbar, Kamis (10/3).

Dijelaskan Akbar, pada awal Februari lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih sekitar Rp13.600. Namun, awal Maret sudah turun ke level Rp 13.100. "Perbedaannya memang hanya Rp500/dolar dalam sebulan, namun pengaruhnya sangat besar terhadap nilai ekspor mebel rotan," katanya.

Nilai rata-rata ekspor mebel rotan dari Cirebon selama ini sekitar 10 ribu dolar AS per kontainer. Jika dikalikan dengan penurunan rupiah sebesar Rp500/dolar, nilai ekspor mebel rotan menurun hingga Rp5 juta/kontainer.

Jika satu pabrik melakukan ekspor mebel rotan hingga 20 kontainer/bulan, artinya penurunan nilainya bisa mencapai Rp100 juta. Adapun setiap pabrik mebel rotan dari Cirebon melakukan ekspor antara 10 hingga 20 kontainer/bulan.

Saat ditanyakan mengenai melemahnya mata uang Yuan Tiongkok, Akbar menjelaskan naik turunnya nilai mata uang itu tidak berpengaruh dalam persaingan mebel rotan. "Hasilnya, Indonesia tetap kalah saing, terutama untuk sintetis rotan," jelasnya.

Ini disebabkan harga barang dari Tiongkok lebih murah. Menurut Akbar, banyak faktor yang membuat produk Tiongkok lebih murah, di antaranya peran atau dukungan pemerintahnya yang sangat banyak. Salah satunya ialah kemudahan pinjaman modal kerja dan bunga pokok pinjaman yang rendah.

Mebel rotan asal Kabupaten Cirebon pernah mencapai masa kejayaannya sebelum 2005 lalu. Ketua Masyarakat Pekerja Pengrajin Rotan Seluruh Indonesia (MPPRSI) Badrudin bahkan menyebutkan. sebelum 2005 ekspor mebel rotan dari Cirebon ke berbagai negara bisa mencapai 2 ribu hingga 4 ribu kontainer/bulan. (UL/OL-5)