Pengayaan Uranium Iran Tanggapi Terorisme Nuklir Israel
PRESIDEN Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Rabu (14/4) bahwa keputusan untuk meningkatkan pengayaan uranium menjadi 60% merupakan tanggapan terhadap terorisme nuklir musuh bebuyutan Israel terhadap fasilitas Natanz-nya.
Teheran memulai sentrifugal canggih dan memproduksi uranium yang lebih dimurnikan, "Menjadi tanggapan atas kebencian anda," kata Rouhani dalam pesan yang ditujukan pada negara Yahudi itu.
"Apa yang anda lakukan yakni terorisme nuklir," katanya dalam sambutan yang disiarkan televisi. Ia mengacu pada ledakan Minggu (11/4) pagi yang mematikan listrik di fasilitas nuklir utamanya di Iran tengah. "Yang kami lakukan ini legal."
Pengumuman Teheran tentang peningkatan pengayaan telah membayangi pembicaraan di Wina yang bertujuan menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia yang kemudian ditinggalkan oleh Presiden AS Donald Trump hampir tiga tahun lalu.
Pihak Eropa dalam kesepakatan itu--Inggris, Prancis, dan Jerman--Rabu menyatakan keprihatinan besar atas langkah pengayaan Iran sambil menolak semua tindakan eskalasi oleh aktor mana pun.
Saingan regional Iran, Arab Saudi juga menyatakan keprihatinannya dan meminta Teheran untuk menghindari eskalasi. (AFP/OL-14)