SATU per satu wakil Indonesia tumbang di babak perempat final Korea Masters 2018. Dari tujuh wakil yang berhasil menembus babak delapan besar, hanya dua yang dapat melanjutkan langkah ke babak semifinal yang akan berlangsung, Sabtu (1/11).
Pasangan ganda campuran unggulan pertama, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, menjadi wakil pertama yang lolos disusul Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto dari sektor ganda putri. Praveen/Melati melanjutkan asa dengan mengalahkan wakil tuan rumah Kim Won Ho/Baek Hana dalam partai sengit yang berlangsung selama satu jam dengan skor 19-21, 21-17, 21-18.
Sayangnya, langkah Praveen/Melati gagal diikuti pasangan junior mereka Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavino Kandow. Pasangan unggulan kedelapan tersebut tumbang melawan Ko Sung Hyun/Eom Hye Won (Korea Selatan) dengan skor 15-21, 16-21.
Wakil terakhir ‘Merah Putih’ justru muncul dari sektor ganda putri. Yulfira/Jauza memenangi duel melawan wakil tuan rumah Go Ahra/Yoo Chae Ran dengan skor 21-16, 21-17.
Di sektor tunggal putri, pebulu tangkis senior, Fitriani, tumbang dari Li Xuerui asal Tiongkok dengan skor 14-21, 12-21.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengumumkan hasil bidding penyelenggara turnamen besar pada 2020-2025 mendatang. Sebanyak 11 negara mengikuti turnamen Kejuaraan Dunia, Kejuaraan Dunia Veteran, Kejuaraan Dunia Junior, Piala Thomas dan Uber, serta Piala Sudirman. Negara-negara yang akan menjadi tuan rumah ialah Korea Selatan, Jepang, Thailand, Rusia, Amerika Serikat, India, Denmark, Spanyol, Prancis, Selandia Baru, dan Tiongkok.
Sementara itu, Indonesia tetap menolak bidding sebagai penyelenggara karena ketentuan pembagian komersial BWF sebesar 20%-80% dinilai memberatkan.
“Keputusan kami masih sama, enggak akan ikut bidding sebelum ada perubahan konsep pembagian komersial ini. Tiongkok ikut bidding, tetapi karena last minute, jadi tidak ada wakil mereka,” ujar Bambang Roedyanto, Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI. (Rul/R-2)